DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Fosil Manusia Berusia 1,4 Juta Tahun Ditemukan di Spanyol, Peradaban Pertama di Eropa

image
Ilustrasi fosil manusia. Ahli paleoantropologi telah menemukan fosil manusia jutaan tahun.

ORBITINDONESIA - Ahli paleoantropologi telah menemukan fosil manusia yang berusia sekitar 1,4 juta tahun.

Dilansir dari India Times, Kamis, 21 Juli 2022, penemuan itu dilakukan di situs arkeologi Sima del Elefante di Spanyol selama penggalian pada 30 Juni 2022. Fosil manusia tersebut terdiri dari fragmen tengkorak manusia manusia dan menurut Yayasan Atapuerca, ini adalah salah satu yang tertua yang ditemukan di Eropa.

Lantas, bagaimana fosil manusia itu ditemukan? Edgar Tellex, seorang mahasiswa doktoral di National Center for Research on Human Evolution pertama kali melihat tulang pipi muncul di tanah liat, di tingkat TE7 situs gua Sima del Elefante. Segera setelah itu, Tellex melihat tulang rahang atas.

Baca Juga: Duh, Google dan YouTube Belum Muncul di Daftar PSE Kemkominfo, Diblokir?

Sebelum penemuan ini, fosil manusia yang ditemukan dari level 9 situs pada tahun 2007 dianggap sebagai yang tertua.

Fosil ini terdiri dari rahang di antara pecahan tulang lainnya.

Mereka milik dua manusia dari sekitar 1,2 juta tahun yang lalu.

Baca Juga: Kapolres Mero Jakarta Selatan dan Karo Paminal Divisi Propam Dinonaktifkan

Pada saat itu, penemuan ini sangat langka dan peneliti tidak dapat benar-benar menemukan dari kelompok mana mereka berasal, sehingga mereka dimasukkan ke dalam kategori 'Homo' dari mana 'Homo Sapiens' berasal.

Namun, penemuan terbaru berada pada tingkat yang jauh lebih rendah daripada yang ditemukan pada tahun 2007.

Rahang yang ditemukan di sini memiliki fitur dagu yang modern, yang membuat para peneliti percaya bahwa fosil baru dapat dikaitkan atau terkait dengan yang lama.

Baca Juga: Satupena Akan Diskusikan Peran Mantan PM Shinzo Abe dan Demokrasi Ala Jepang

Selain itu, itu bisa menjadi salah satu populasi pertama yang pernah hidup di Eropa.

Mereka berharap menganalisis fosil dapat menawarkan wawasan yang lebih baik tentang evolusi ras manusia di luar Afrika.

Selain itu, ini akan memungkinkan mereka untuk membuat perbandingan rinci antara fosil yang baru ditemukan dan nenek moyang homo yang ditemukan beberapa dekade lalu yang berusia sekitar 850.000 tahun.***

Berita Terkait