DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Prof. I Ketut Surajaya: Hubungan Antara Pembina Dengan Anggota Partai di Jepang Mirip Keluarga Besar

image
Presiden Jokowi bersama mantan PM Jepang Shinzo Abe

ORBITINDONESIA - Pembinaan hubungan antara pembina partai dengan pimpinan partai dan para anggota atau simpatisan partai di dunia politik Jepang menyerupai hubungan dalam keluarga besar. Ada anggota keluarga senior dan yunior.

Hal itu diungkapkan Guru Besar Sastra Jepang dari FIB Universitas Indonesia, Prof. Dr. I Ketut Surajaya, MA.,  dalam Webinar di Jakarta, Kamis malam, 21 Juli 2022. Webinar itu diadakan oleh Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA.

Diskusi itu membahas tentang “Shinzo Abe dan Demokrasi Ala Jepang.” Sebagai pemandu diskusi adalah Swary Utami Dewi dan Amelia Fitriani.

 Baca Juga: Denny JA: Pembunuhan Politik Sangat Jarang di Jepang, Shinzo Abe Itu Kasus Langka

Menurut I Ketut Surajaya, ada pola hubungan primordial Oyabun-Kobun di Jepang. Oyabun adalah representasi pembina, penasihat, dan ketua partai. Sedangkan Kobun adalah representasi dari anggota dan simpatisan partai.

“Dalam kampanye pemilu, kepentingan individual atau faksi Oyabun-Kobun sejalan dengan kepentingan partai. Yang beda hanyalah fokus program yang dikampanyekan,” lanjutnya.

Ditambahkan oleh I Ketut Surajaya, kondisi ini rentan dengan hubungan-hubungan primordial. “Seperti pembangunan simpati, empati oleh calon, kepada pemilih yang rentan politik uang, penyogokan,” tutur pakar budaya Jepang ini.

Hubungan primordial antara calon dan pendukung partai sangat penting. Seperti, lewat penyampaian kartu ucapan turut berbahagia, ucapan bela sungkawa, dan bentuk simpati lain-lain.

 Baca Juga: Nikita Mirzani Ditangkap di Mall Senayan, Anak Menangis Histeris

“Ketika kampanye dalam rangka pemilu, untuk anggota Majelis Tinggi dan Majelis Rendah di Jepang, para kandidat atau simpatisan tidak boleh mendatangi rumah kediaman penduduk,” ujar I Ketut Surajaya. ***

 

 

Berita Terkait