DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Peringatan Dari Presiden Rusia Vladimir Putin Tentang Perilaku Negara Barat

image
Presiden Rusia, Vladimir Putin dipastikan tidak bisa hadir dalam KTT G20 di Bali. Foto / Instagram/ ussfeeds/.

ORBITINDONESIA - Presiden Rusia Vladimir Putin adalah pemimpin yang tidak populer di Barat. Putin suka blak-blakan bicara tentang Barat.

Ketika Putin ditanya tentang tanggapannya, yang menuduh pihak barat sebagai diktator yang sebenarnya dan terobsesi dengan sumberdaya dan biang keladi konflik didunia.

Putin menjawab dengan kisah rakyat Rusia:

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Baca Juga: Cuaca di DKI Jakarta Hujan pada Senin Siang Ini

"Ada sebuah keluarga punya peternakan besar, yang memiliki kuda, sapi dan domba. Ladangnya pun menghasilkan gandum yang melimpah.

Tiap minggu kepala keluarga bersama anak-anaknya pergi kepasar untuk menjual hasil ladang, peternakan dan pulang bawah membawa uang.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

Dan mereka hanya meninggalkan seorang anak sulung mereka untuk menjaga rumah tempat tinggal, ibu, adik perempuan dan peternakan mereka.

Anak sulung ini terlatih menggunakan senjata. Dan suatu hari, ketika ia mengawasi ladang ada sekelompok pria datang.

Baca Juga: Satupena Gelar Pelatihan Kepenulisan dan Entrepreneurship Daring Gratis

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

Ternyata sekelompok pria ini adalah geng perampok yang punya niat buruk tapi karena pemuda ini membawa senjata merekapun merubah strategi dan berbicara padanya.

Mereka mengaku datang dengan damai dan mau berdagang, mereka menunjukkan arloji emas yang indah pada pemuda itu.

Melihat jam tangan mewah anak muda ini terpikat cuman sayang ia tidak bawah uang. Geng perampok mengatakan ia bisa mendapatkan jam mewah dengan barter yakni senjatanya ditukar dengan jam.

Baca Juga: Yasonna H Laoly Dampingi Megawati Soekarnoputri Selama Jadi Juri Jayed Award 2023 di Roma

Pemuda ini hampir mau menerima, lalu ia bilang mungkin lain kali saja. Tahu pemuda itu menolak geng perampok itu akhirnya pergi.

Baca Juga: Inilah 10 Jurusan Perguruan Tinggi yang Paling Disesali Lulusannya

Pada sore hari setelah Ayah dan saudara-saudarinya kembali. Ia menceritakan kisah itu pada mereka, dan ia mengatakan bahwa jam tangan itu sangat indah dan ia ingin sekali memilikinya.

Baca Juga: Jadi Juri Zayed Award 2024, Megawati Diwawancarai Radio Vatikan

Ayahnya berkata pada anaknya, "Baiklah, besok kalau mereka datang tukarlah senjata kamu dengan jam tangan mewah itu!

Dan ketika mereka menyerangmu, mencuri ternakmu, menjarah pertanianmu dan memperkosa ibu dan saudarimu lihatlah jam tangan mewahmu dan beritahu mereka saat kau menyombongkan diri.

Sang Ayah menunjukkan pada anak sulung, kamu harus memegang erat senjatamu kalau tidak itulah yang terjadi.

Baca Juga: Dugaan Operasi Tangkap Tangan Gubernur Abdul Gani Kasuba, KPK Gelandang 3 Pejabat Maluku Utara ke Jakarta

Baca Juga: Jadwal Resmi Pertandingan Penyisihan Grup B Piala Dunia 2022 Qatar, Inggris, Iran, Amerika Serikat, Wales

Pemuda itu menyadari bahwa kebodohan dan kelalaiannya yang terpikat harta bisa jadi malapetaka.

Putin menambahkan, "Sekarang barat menggunakan Demokrasi, HAM, dan kebebasan seperti jam tangan mewah yang digunakan untuk dipakai para penghianat untuk menghancurkan kekuatan rakyat dari dalam.

Baca Juga: BMKG: Hujan Lebat Berpotensi Turun di Beberapa Kota

Kebanyakan orang menolak sebagian lagi menerima. Kasian untuk mereka.

Jangan menjual Tanah Airmu untuk ditukar dengan kemakmuran semu, dimana Anda tahu kalau semua itu ialah siasat keji dan kotor. Sudah banyak contoh sebuah negara hancur karena hal ini. Setelah hancur mereka ditinggalkan."

Baca Juga: Jadwal Resmi Pertandingan Penyisihan Grup C Piala Dunia 2022 Qatar, Argentina, Arab Saudi, Meksiko, Polandia

Baca Juga: Peringati Hari Bela Negara, Ibnu Chuldun: Bersatu dan Berkontribusi untuk Indonesia Maju

Sebenarnya baik Barat maupun Rusia itu sama saja. Mereka ingin mengatur dunia dengan cara mereka.

Kita indonesia sebagai negara berdaulat harus cerdas dalam hal ini. Ambil dan manfaatkan yang baik dan buang hal yang sebaliknya.

(Dikutip anonim dari medsos). ***

Berita Terkait