ORBITINDONESIA - Serangan bom bunuh diri di sebuah masjid di Peshawar, Pakistan pada 30 Januari 2023 kemarin membuat syok banyak pihak.
Pasalnya, serangan bom bunuh diri yang dilakukan saat salat Dzuhur tersebut menewaskan sedikitnya 100 orang, 97 korban di antaranya adalah polisi.
Salah satu yang syok dan terheran dengan serangan bom bunuh diri tersebut adalah Perdana Menteri (PM) Pakistan Shehbaz Sharif.
Dilansir dari TheNews.com, Rabu, 1 Februari 2023, PM Shehbaz Sharif mempertanyakan siapa yang membawa kembali teroris ke negara itu untuk melakukan serangan keji tersebut.
Dalam sebuah pernyataannya, PM Shehbaz juga mengajukan pertanyaan tentang penggunaan dana yang diberikan kepada pemerintah Khyber Pakhtunkhwa (KP) oleh pemerintah federal untuk mengembangkan kemampuan kontra-terorismenya selama 10 tahun terakhir.
Dia mengatakan bahwa pemerintah telah memberikan dana kepada KP di bawah penghargaan NFC sejak 2010 yang totalnya mencapai Rs417 miliar.
Dia bertanya kemana dana sebesar itu digunakan, mengatakan bahwa Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) telah memerintah provinsi itu selama 10 tahun.
"Kabarnya kita tidak dapat uang tapi mereka dapat Rp40 miliar per tahun. Uang ini seharusnya digunakan untuk peningkatan polisi dan aparat keamanan, tapi Tuhan tahu itu hilang," komentar PM Shehbaz.
Perdana menteri mengatakan tidak ada provinsi lain yang menerima begitu banyak uang, dengan mengatakan KP telah dibiarkan bergantung pada belas kasihan teroris selama 10 tahun terakhir.
Baca Juga: Self Love Jadi Alasan Utama Titi DJ Lakukan Operasi Anti Aging di Korea Selatan
PM Shehbaz mengatakan bahwa momok terorisme kembali meningkat.
"Pertanyaannya adalah siapa yang membawa kembali para teroris ini? Bagaimana perdamaian Pakistan diganggu lagi? Siapa yang mengatakan bahwa mereka adalah teman Pakistan? Siapa yang mengatakan bahwa orang-orang ini telah menyerahkan senjata mereka dan akan berpartisipasi dalam pembangunan negara?" ujarnya.
Artikel Terkait
Yaman, Negaranya Para Habib yang Hancur Akibat Perang dan Tidak Adanya Komitmen Kebangsaan
Aksi Intoleransi Bakar al Quran Terjadi Lagi di Eropa.
Terungkap Alasan Amerika Serikat Tiba Tiba Putuskan Galang Suara untuk Blokir Aplikasi TikTok
Ramai Arab Saudi Buka Judi Kasino Besar Besaran Agar Dekat dengan Israel, Ternyata Pernah Ada Isu Kasino Halal
Kemlu RI Kutuk Serangan Bom Bunuh Diri di Masjid Peshawar, Pakistan: Semoga yang Terluka Segera Pulih