DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Bom Bunuh Diri Meletus, PM Pakistan Pertanyakan Dalang di Balik Serangan

image
Ilustrasi, serangan bom bunuh diri di Pakistan dikecam dunia.

ORBITINDONESIA - Serangan bom bunuh diri di sebuah masjid di Peshawar, Pakistan pada 30 Januari 2023 kemarin membuat syok banyak pihak.

Pasalnya, serangan bom bunuh diri yang dilakukan saat salat Dzuhur tersebut menewaskan sedikitnya 100 orang, 97 korban di antaranya adalah polisi.

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Salah satu yang syok dan terheran dengan serangan bom bunuh diri tersebut adalah Perdana Menteri (PM) Pakistan Shehbaz Sharif.

Baca Juga: Kemlu RI Kutuk Serangan Bom Bunuh Diri di Masjid Peshawar, Pakistan: Semoga yang Terluka Segera Pulih

Dilansir dari TheNews.com, Rabu, 1 Februari 2023, PM Shehbaz Sharif mempertanyakan siapa yang membawa kembali teroris ke negara itu untuk melakukan serangan keji tersebut.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

Dalam sebuah pernyataannya, PM Shehbaz juga mengajukan pertanyaan tentang penggunaan dana yang diberikan kepada pemerintah Khyber Pakhtunkhwa (KP) oleh pemerintah federal untuk mengembangkan kemampuan kontra-terorismenya selama 10 tahun terakhir.

Dia mengatakan bahwa pemerintah telah memberikan dana kepada KP di bawah penghargaan NFC sejak 2010 yang totalnya mencapai Rs417 miliar.

Baca Juga: BIKIN KAGET! Pria Semarang Ini Ceritakan Momen Makan Indomie Capai Harga 76 Ribu, Mending Beli Bakso 4 Porsi

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

Dia bertanya kemana dana sebesar itu digunakan, mengatakan bahwa Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) telah memerintah provinsi itu selama 10 tahun.

"Kabarnya kita tidak dapat uang tapi mereka dapat Rp40 miliar per tahun. Uang ini seharusnya digunakan untuk peningkatan polisi dan aparat keamanan, tapi Tuhan tahu itu hilang," komentar PM Shehbaz.

Perdana menteri mengatakan tidak ada provinsi lain yang menerima begitu banyak uang, dengan mengatakan KP telah dibiarkan bergantung pada belas kasihan teroris selama 10 tahun terakhir.

Baca Juga: Yasonna H Laoly Dampingi Megawati Soekarnoputri Selama Jadi Juri Jayed Award 2023 di Roma

Baca Juga: Self Love Jadi Alasan Utama Titi DJ Lakukan Operasi Anti Aging di Korea Selatan

PM Shehbaz mengatakan bahwa momok terorisme kembali meningkat.

"Pertanyaannya adalah siapa yang membawa kembali para teroris ini? Bagaimana perdamaian Pakistan diganggu lagi? Siapa yang mengatakan bahwa mereka adalah teman Pakistan? Siapa yang mengatakan bahwa orang-orang ini telah menyerahkan senjata mereka dan akan berpartisipasi dalam pembangunan negara?" ujarnya.

Baca Juga: Jadi Juri Zayed Award 2024, Megawati Diwawancarai Radio Vatikan

PM Shehbaz berjanji untuk memberantas terorisme melalui upaya kolektif. Dia juga mengatakan bahwa terorisme akan menyebar di Pakistan jika tindakan yang tepat tidak segera diambil.

Baca Juga: Yeaahhh, BTS dan BLACKPINK Masuk Nominasi Nickelodeon Kids Choice Awards

PM Shehbaz ingat bahwa kekalahan telah menimpa teroris melalui operasi Radd-ul-Fasaad dan Zarb-e-Azb dalam rangka memulihkan perdamaian di negara itu.

Baca Juga: Dugaan Operasi Tangkap Tangan Gubernur Abdul Gani Kasuba, KPK Gelandang 3 Pejabat Maluku Utara ke Jakarta

Dia mengatakan orang-orang dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk politisi, berkorban dalam perang melawan ancaman ini.

"Namun, munculnya kembali unsur-unsur teroris merupakan masalah yang memprihatinkan," katanya.

Baca Juga: Plot Twist Film Divergent Tayang di Bioskop Trans TV Malam Ini Jam 21.45 WIB, Ketika 4 Fraksi Bersatu

Baca Juga: BMKG: Hujan Lebat Berpotensi Turun di Beberapa Kota

Dia sangat menghargai pengorbanan yang dilakukan oleh orang-orang Khyber Pakhtunkhwa dalam perang melawan terorisme. Ia mengatakan KP tetap menjadi provinsi garis depan dalam perang ini dan pengorbanannya akan selalu dikenang dalam sejarah.***

Berita Terkait