DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Penjelasan Lengkap Mengapa Gempa di Turki Hari Ini Begitu Mematikan, Berikut Deretan Faktanya

image
Penjelasan Lengkap Mengapa Gempa di Turki Hari Ini Begitu Mematikan, Berikut Deretan Faktanya

ORBITINDONESIA- Gempa yang terjadi perbatasan Turki dan Suriah hari ini, Senin 6 Februari 2023 begitu mematikan.

Gempa berkekuatan magnitudo 7,8 tersebut, sejauh ini telah merenggut ratusan korban jiwa. Lantas mengapa gempa di Turki menjadi sangat mematikan?

Dikutip Orbit Indonesia dari Antara, berikut deretan fakta yang bisa menjelaskan mengapa gempa di Turki memakan banyak korban.

Baca Juga: Mengapa Banyak Sekali Korban, Ini Kronologi Gempa Magnitudo 7,8 di Turki yang Menewaskan Ratusan Orang

Chris Elders mengungkapkan gempa ini amat dahsyat dan menghancurkan karena kedalamannya yang hanya 18 km permukaan bumi atau sangat dangkal.

Akibatnya, tidak hanya menciptakan suara yang mengerikan, gempa ini juga melepaskan energi yang jauh lebih besar ketimbang gempa berkedalaman di dalam kerak bumi.

Bahkan seorang pakar gempa Turki mendesak pemerintah negara ini memeriksa retakan pada beberapa bendungan yang berada di kawasan gempa guna mengantisipasi kemungkinan bendungan-bendungan itu jebol sehingga menciptakan banjir bandang.

Baca Juga: Gempa Dahsyat di Turki Hari Ini, Ternyata Jadi yang Terkuat Sejak Tahun 1939, Korbannya Tak Kalah Banyak

Sebagian wilayah Turki berada persis di atas Lempeng Anatolia yang memiliki dua patahan besar, yakni Patahan Anatolia Utara dan Patahan Anatolia Timur. Lempeng ini bersinggungan ke selatan di Lempeng Arab.

Karena letak geologisnya itu seperti beberapa wilayah Indonesia dan negara-negara rawan gempa lainnya seperti Iran dan Jepang, Turki adalah satu dari zona-zona gempa paling aktif di dunia.

Baca Juga: Gempa Turki dan Suriah, Begini Kengerian yang Dirasakan Korban Selamat, Kora Suriah yang Hancur Semakin Hancur

Gempa berkekuatan hampir sama, tepatnya Magnitudo 7,4, pernah mengguncang Turki pada 1999 untuk menewaskan lebih dari 17.000 orang, termasuk sekitar 1.000 orang di kota terbesar di negara itu di Istanbul***

Berita Terkait