DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Kenali Jenis Insomnia Akut dan Kronis, Mungkin Kamu Salah Satunya

image
gangguan tidur atau insomnia

ORBITINDONESIA.COMInsomnia adalah salah satu masalah kesehatan yang paling umum di kalangan orang dewasa.

Yang mana Insomnia ini menyebabkan masalah tidur yang mengganggu kehidupan sehari-hari dan dapat melemahkan sebagian orang.

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Banyak faktor yang dapat menyebabkan Insomnia, termasuk stres, obat-obatan, dan kebiasaan tidur serta lingkungan hidup seseorang.

Baca Juga: Liga Inggris: Man United vs Chelsea, Setan Merah Pastikan Tempat di Liga Champions Musim Depan

Ada dua jenis utama insomnia yaitu insomnia akut dan insomnia kronis, kedua jenis ini memerlukan diagnosis medis yang tepat agar dapat membantu tindak lanjut untuk perawatan berikutnya.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

Apa itu insomnia?

Insomnia adalah gangguan tidur yang ditandai dengan kesulitan tidur, mempertahankan tidur, atau keduanya, masalah tidur ini juga dapat menyebabkan gangguan di siang hari, seperti kantuk atau kesulitan berkonsentrasi.

Baca Juga: Kronologi Pengendara Mobil Dinas Polisi Tidak Mau Bayar Tol, Ternyata Anggota Polres Metro Jakarta Selatan!

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

Insomnia yang tidak diobati, menyebabkan kurang tidur jangka panjang, mengakibatkan efek berbahaya, termasuk kualitas hidup yang lebih rendah dan peningkatan risiko penyalahgunaan zat, penyakit jantung, dan diabetes.

Dua dari tiga orang terkadang mengalami gejala insomnia, serangan sulit tidur perlu diagnosis formal tergantung pada berapa lama mereka bertahan dan apakah menyebabkan kesulitan atau mengganggu fungsi sehari-hari.

Penting bagi siapa saja yang memiliki kekhawatiran tentang tidur mereka untuk mendiskusikannya dengan ahli kesehatan untuk diagnosis dan perawatan yang tepat.

Baca Juga: Yasonna H Laoly Dampingi Megawati Soekarnoputri Selama Jadi Juri Jayed Award 2023 di Roma

Baca Juga: Banyak Pesawat Tempur Terbang Rendah di Langit Jember, Ternyata Bakal Ada Latihan TNI AU di Sini

Jenis Insomnia

Dua jenis utama insomnia adalah insomnia akut dan insomnia kronis. Perbedaan utama antara kedua jenis ini adalah insomnia akut adalah kondisi jangka pendek, sedangkan insomnia kronis menyebabkan masalah tidur setidaknya selama tiga bulan.

Baca Juga: Jadi Juri Zayed Award 2024, Megawati Diwawancarai Radio Vatikan

Para peneliti telah mencoba mengkategorikan lebih lanjut insomnia berdasarkan karakteristik lain, termasuk apakah insomnia tersebut disebabkan oleh kondisi medis lain atau tidak.

Beberapa dokter menggunakan istilah seperti "sleep onset insomnia" untuk menggambarkan kesulitan tidur dan "sleep maintenance insomnia" untuk merujuk pada kesulitan tidur.

Baca Juga: DISKUSI SATUPENA, Chappy Hakim: Demokrasi Kita Terjebak Pada Siklus Lima Tahunan, Tak Ada Visi Strategis

Baca Juga: Dugaan Operasi Tangkap Tangan Gubernur Abdul Gani Kasuba, KPK Gelandang 3 Pejabat Maluku Utara ke Jakarta

Namun, bukti terbaru menunjukkan bahwa memahami apakah seseorang menderita insomnia akut atau kronis lebih penting untuk membuat keputusan tentang perawatan medis daripada perbedaan lainnya.

1. Insomnia Akut

Insomnia akut menggambarkan kesulitan tidur yang berlangsung selama beberapa hari atau minggu, tetapi tidak lebih dari tiga bulan.

Baca Juga: BMKG: Hujan Lebat Berpotensi Turun di Beberapa Kota

Insomnia jangka pendek seringkali dapat ditelusuri ke penyebab eksternal atau penyebab stres kehidupan seperti perceraian, kematian orang yang dicintai, atau penyakit berat.

Baca Juga: Erick Thohir Ungkap Alasan Utama Timnas Argentina Pilih Timnas Indonesia Jadi Lawan Tanding di FIFA Matchday

Jika insomnia akut berlanjut selama beberapa bulan, itu diklasifikasikan sebagai insomnia kronis.

Baca Juga: Peringati Hari Bela Negara, Ibnu Chuldun: Bersatu dan Berkontribusi untuk Indonesia Maju

2. Insomnia Kronis

Insomnia kronis adalah ketika seseorang mengalami kesulitan tidur dan gejala terkait di siang hari, seperti kantuk dan masalah perhatian.

Setidaknya tiga hari seminggu selama lebih dari tiga bulan. Diperkirakan sekitar 10% hingga 15% orang mengalami insomnia kronis.

Baca Juga: Permohonan Layanan Melonjak, Sandi Andaryadi: Imigrasi DKI Jakarta Harus Bekerja Prima

Baca Juga: Inilah Alasan PSSI Belum Umumkan Harga Tiket Resmi FIFA Matchday Timnas Indonesia Melawan Argentina

Orang dengan insomnia kronis umumnya merasa tertekan karena ketidakmampuan mereka untuk tidur dan gejala siang hari yang disebabkan oleh masalah tidur tersebut.

Gejala umumnya cukup parah untuk memengaruhi kinerja pekerjaan atau sekolah seseorang serta kehidupan sosial atau keluarga mereka.

Baca Juga: Denny JA: Puisi Esai Waktunya Masuk Kampus dan Sekolah

Gejala Insomnia

Gejala insomnia meliputi berbagai kesulitan tidur dan masalah siang hari. Masalah tidur umum yang dapat menandakan adanya insomnia meliputi:

Baca Juga: Drawing Kualifikasi Piala Asia U23 2024, Indonesia Satu Grup dengan Turkmenistan dan China Taipei

Baca Juga: Kepala Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta Ibnu Chuldun Resmikan Laboratorium Peradilan Pidana Universitas Yarsi

· Sulit tidur

· Kesulitan tidur sepanjang malam

· Bangun pagi yang tidak diinginkan

Baca Juga: Pembunuh Petugas Imigrasi Tri Fattah Firdaus Jadi Tersangka, Sandi Andaryadi: Kami Apresiasi Polda Metro Jaya

· Menolak tidur di jam tidur pada anak-anak dan remaja

· Kesulitan tidur tanpa bantuan pengasuh pada anak-anak dan remaja

Baca Juga: Ini Alasan Polisi Tetap Menahan Putri Balqis, Meski Menjadi Korban KDRT di Depok

Baca Juga: Warga Negara Asing Asal Korea Selatan Jadi Tersangka Pembunuhan Petugas Imigrasi Tri Fattah Firdaus

Selain itu, insomnia menyebabkan gejala siang hari terkait dengan kurang tidur:

· Kelelahan

· Gangguan perhatian atau memori

Baca Juga: Di Gedung Long See Tong Kota Padang, Mahfud MD Janji Perjuangkan Hak Adat

· Masalah dengan pekerjaan, sekolah, atau kinerja sosial

· Iritabilitas atau suasana hati yang terganggu

Baca Juga: Ibu 3 Anak Ini Jadi Korban KDRT Suami, Malah Ditetapkan Sebagai Tersangka Usai Tolak Pernyataan Damai

Baca Juga: Muhaimin Iskandar Janjikan Tunjangan Ibu Hamil, Guru Mengaji, dan Bebaskan Pajak Bumi Bangunan

· Kantuk

· Menurunnya motivasi

· Meningkatnya kecelakaan atau kesalahan

Baca Juga: Syafrin Liputo: DKI Jakarta Bebas Kendaraan Bermotor Malam Natal dan Tahun Baru di Jalan Sudirman-MH Thamrin

· Kekhawatiran atau ketidakpuasan dengan tidur seseorang

· Masalah perilaku, seperti hiperaktif atau agresivitas, terutama pada anak-anakn;

Baca Juga: Bercinta dengan Istri Orang, Karir Wakapolres Binjai Kompol Agung Basuni Akhirnya Tamat

Baca Juga: Taman Mini Indonesia Indah Gelar Konser Musik untuk Natal dan Tahun Baru

Bicaralah dengan dokter Anda jika Anda mengalami kesulitan tidur atau tetap tertidur. Anda juga harus berbicara dengan dokter jika Anda mengalami kantuk yang signifikan atau gejala siang hari lainnya.

Seorang dokter dapat mengajukan pertanyaan untuk lebih memahami situasi Anda dan memesan tes untuk menentukan apakah diagnosis insomnia tepat.

Gejala insomnia bisa tumpang tindih dengan gejala gangguan tidur lainnya, jadi penting untuk berkonsultasi dengan dokter daripada mencoba mendiagnosis diri sendiri.

Baca Juga: Dinas Kesehatan: Pengidap COVID 19 di Jakarta Mencapai 200 Kasus per Hari

Baca Juga: El Nino di Indonesia: Menyingkap Fenomena Cuaca Panas Dahsyat yang Mengguncang Negeri, Ini Dampak Mengerikan

Dari kedua jenis insomnia diatas, kamu memiliki gangguan tidur yang mana? Akut atau kronis?***

 

Baca Juga: Relawan Santri Muda Garut Dukung Ganjar Pranowo-Mahfud MD

Kamu bisa mendapatkan beragam informasi dan artikel lainnya dari ORBITINDONESIA.COM di Google News.

 

 

Berita Terkait