DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Gagal Ginjal Akut Hantui Anak Indonesia, Waspadai Gejala ini

image
Ilustrasi, Setidaknya ada 152 anak menderita gagal ginjal akut yang penyebab pastinya sampai saat ini masih misterius, kebanyakan pasien adalah anak di bawah umur 5 tahun.

ORBITINDONESIA - Setidaknya ada 152 anak menderita gagal ginjal aku yang penyebab pastinya sampai saat ini masih misterius, kebanyakan pasien adalah anak di bawah umur 5 tahun.


Menurut Plt Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kemkes, dr Yanti Herman mengatakn bahwa salah satu gejala utama dari gagal ginjal aku pada anak ini adalah terjadinya penurunan drastsi volume air kencing yang dikeluarkan.

“Penurunan cepat dan tiba-tiba pada fungsi penyaringan ginjal. Biasanya ditandai dengan peningkatan nitrogen urea darah dan/atau penurunan sampai tidak ada produksi urin sama sekali,”kata dr. Yanti .

Baca Juga: Manfaat Daun Cilantro Bagi Kesehatan Kulit yang Perlu Kamu Tahu

Berkaitan dengan gejala tersebut, Yanti meminta orangtua untuk segera membawa anak kerumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat jika ditemukan gejala penurunan volume atau tidak ada buang air kecil sama sekali.

Selain volume air kencing, orangtua harus waspadai gagal ginjal aku bila anak alami gejala demam, infeksi saluran pernapasan aku (batuk dan pilek) atau gejala infeksi saluran cerna misalnya diare dan muntah.

Sebagai informasi, berdasarkan data yang dihimpun Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) hingga Jumat 14 Oktober 2022 ada 152 kasus gagal ginjal akut yang tersebar di 16 propinsi yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Banten, Bali, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Aceh, Sumatera Barat, Jambi, Kepulauan Riau, Papua Barat, Papu dan NTT

Baca Juga: Peringati Hari Kesehatan Mental Sedunia 10 Oktober, Dukung Mereka yang Mengalami Gangguan Jiwa

Meskipun telah ditemukan pada Januari 2022, namun kasus ini masih misterius sampai saat ini dan alami pelonjakan signifikan pada September 2022.

Sampa saat ini, penyebab pasti gagal ginjal akut masih belum dketahui. IDAI sebut bahwa fenomena ini masih belum konklusif atau menemukan titi terang terkait penyebabnya sehingga masih membutuhkan investigasi lebih lanjut.***

 

Berita Terkait