ORBITINDONESIA- Baru-baru ini Indra Bekti alami pendarahan otak dan masuk rumah sakit karena ditemukan pingsan di kamar mandi studio, dirinya pun juga diketahui langsung menjalani dua kali operasi.

Adapun penjelasan terkait pendarahan otak yang dialami oleh presenter Indra Bekti dijelaskan oleh Guru Besar bidang kesehatan dan dokter ahli syaraf Unika Atma Jaya Prof. Dr. dr. Yuda Turuna, Sp.S (K).

Secara umum, Yuda menjelaskan bahwa pendarahan otak bisa terjadi karena dua hal yakni pipa pada otak tersumbat atau pipa tersebut pecah seperti yang dialami oleh presenter Indra Bekti.

Baca Juga: Bursa Transfer Liga 1: Resmi, Rizky Pellu CLBK dengan PSM Makassar

Baca Juga: 5 Film Indonesia Exis di Ajang Festival Luar Negeri 2022 Sampai Dapat Penghargaan, Rugi Kalau Tidak Nonton
“Secara umum otak kita kan tentu ada supply darah lewat pipa-pipa yang sumbernya dari jantung. Kemudian ada pipa yang disebut dengan pembuluh darah arteri yang menuju ke otak,” kata Prof. Dr. dr. Yuda Turuna, Sp.S (K).

Pipa-pipa ini tentu memperdarahi atau menyuplai oksigen, nutrisi ke semua daerah otak, baik otak bagian belakang, depan, tengah, di batang otak dan sebagainya.

Cuma karena beberapa hal, supply ini bisa terganggu.

Baca Juga: Cobain Wisata Kuliner di Malang yang Legendaris Ini, Miliki Cita Rasa yang Tak Lekang oleh Waktu

Baca Juga: Ingin Berkebun Tapi Halaman Sempit, Ini Tips Budidaya Kangkung dengan Sistem Hidroponik

Bisa karena dua hal, pertam karena pipanya tersumbat jadi pipanya tetap utuh tapi dia tersumbat.

Yang kedua pipanya tidak tersumbat melainkan pipanya pecah.

Lebih dalam Yuda menjelaskan, pecahnya pipa tersebut juga bisa terjadi karena dua hal yakni pipa yang rapuh atau terjadi tekanan di luar batas yang menyebabkan pipa tersebut pecah.

Baca Juga: Opini: Iklan Rabbani Diduga Menormalisasi Pelecehan Seksual Terhadap Perempuan

“Sekarang yang dibahas yang pipanya pecah. Pipa pecah ini bisa dua hal. Bisa karena memang pipanya rapuh atau karena pipanya sebenarnya karena tekanan luar batas jadi lah pecah,” kata Yuda.

“Saya tidak tahu di kasus Indra Bekti, tapi sebelumnya kan diinformasikan kalau Indra Bekti mengalami tekanan darah tinggi. Itu faktor resiko pertama, jadi kalau tekanan yang sangat tinggi itu salah satunya kan hipertensi,” imbuhnya.

Indra Bekti sendiri dikabarkan mengalami pendarahan otak saat berada di kamar mandi.

Baca Juga: Kemenkumham DKI Gelar Diseminasi Penjaringan Calon Pemberi Bantuan Hukum, Ibnu Chuldun: Semangat Mengabdi

Baca Juga: Inilah Daftar Nama Serial Film Terlaris di Situs Netflix, dari Squid Game sampai Sex Education

Menurut Yuda, kejadian ini memang cukup sering terjadi.

Sebab, banyak faktor yang dapat terjadi seperti mengedan terlalu kuat atau bersin yang sangat kuat.

Baca Juga: Piala AFF U19: Kalahkan Filipina 5-1, Peluang Indonesia ke Semifinal Tetap Terbuka

Hal itulah yang menyebabkan tekanan darah dapat melonjak.

Baca Juga: Profil Indra Bekti yang Jalani Operasi Pendarahan Otak, Tanggal lahir, Anak, dan dan Perjalanan Karir

“Tadi saya sudah baca sekilas kejadiannya di kamar mandi. Saya nggak tahu ya, tapi memang sering terjadi di kamar mandi karena misalnya mengedan yang sangat kuat atau bersin yang sangat kuat yang tiba tiba tekanan darah meninggi sesaat,” ujar Yuda.

“Tetapi pada dasarnya sebenarnya dia sudah ada hipertensi ya tekanan darah tinggi. Dan hipertensinya mungkin sudah lama juga sehingga sebenarnya pipa itu sudah mulai menipis atau menggelembung, karena kalau balon tekanannya kita tinggikan akan semakin menipis permukaannya sampai pada satu titik ia tidak tahan dan pecah,” tambahnya.

Apabila mengalami pendarahan otak karena pipa yang pecah, Yuda mengatakan darah yang keluar pun akan menekan struktur di sekitarnya.

Baca Juga: Berharap Kesembuhan Indra Bekti, Sang Istri Unggah Tiga Ayat Al Quran dan Doa yang Menyentuh

Baca Juga: Piala Dunia U20: Uruguay dan Korea Selatan Amankan Tiket Semifinal

Jika menekan bagian otak, hal tersebutlah yang menyebabkan seseorang tak sadarkan diri.

“Pecahan ini tentu darah akan keluar dari pipa. Karena keluar dari pipa darah ini tentu akan menekan struktur di sekitarnya karena otak ini kan letaknya di dalam tengkorak yang keras, tidak mungkin lentur,” jelas Yuda.

“Jadi kalau ada darah keluar dari situ akibatnya akan menekan otak yang mungkin menyebabkan kita tidak sadar,” tutupnya tutupnya.***