DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Putri Ariani dan Izin dari U2

image
Putri Ariani.

Oleh Akmal Nasery Basral*

ORBITINDONESIA.COM - Penampilannya yang memukau kembali dipertontonkan Putri Ariani, 17 tahun, di semifinal America’s Got Talent 2023, hari Selasa, 5 September 2023 malam, waktu Los Angeles.

Empat juri (Simon Cowell, Sofia Vergara, Heidi Klum, dan Howie Mandel) memberi standing ovation bersama ribuan penonton yang menyesaki Pasadena Civic Auditorium, Los Angeles, begitu Putri menyudahi “I Still Haven’t Found What I’m Looking For” dengan aransemen piano akustik yang melankolik.

Ini lagu klasik band rock Irlandia, U2, yang diciptakan pada 1987. Dibawakan pada hampir setiap konser mereka, selain menjadi lagu adegan pembuka film Runaway Bride yang dibintangi Julia Roberts dan Richard Gere (1997). Lagu ini bagi U2 sepadan dengan “Let It Be” bagi The Beatles.

Kembali pada AGT 2023, seperti bisa ditonton pada video yang langsung viral di media sosial, Sofia Vergara menyanjung dengan mengatakan penampilan Putri, “Spektakuler!” Heidi Klum menyebut, “Seperti mendengar malaikat bernyanyi.” Howie Mandel memilih satu kata, “Perfection!”

Bagaimana dengan Simon Cowell, yang memberi golden buzzer kepada Putri pada audisi Juni lalu?

Bukan saja dia menyanjung ‘anak emasnya’ ini setinggi langit, Simon bahkan menyampaikan informasi tak terduga.

“Saya berterima kasih kepada U2 yang memberikan izin kepada Putri. U2 biasanya tak memberikan izin kepada penyanyi lain untuk membawakan lagu mereka. Saya mengerti. Beberapa band lain juga melakukan hal serupa,” ungkap Simon.

“Namun kali ini U2 mengizinkan lagu mereka dibawakan setelah melihat video audisi Putri. Mereka tahu betapa pentingnya lagu ini bagi Putri, yang bahkan bisa mengubah hidupnya."

Bagi yang paham lanskap musik populer dunia, pernyataan Simon itu adalah sinyal bahwa aura juara AGT 2023 semakin mendekat kepada Putri.

Bayangkan, U2 sebagai salah satu band ikonik dunia saat ini (berdiri pada 1976 dimotori penulis lirik dan vokalis karismatik Paul David Hewson a.k.a. Bono yang juga filantropis dan aktivis kemanusiaan global), sampai memberi izin khusus kepada seorang penyanyi muda untuk merombak aransemen lagu mereka yang berwarna gospel menjadi bernuansa balada.

Putri sangat cerdas memilih lagu. Dia bukan hanya ingin mempertontonkan kemampuan akrobatik nada-nada tinggi yang bisa dia daki, melainkan untuk menyampaikan personal statement yang fundamental: bahwa dia belum mendapat pengakuan yang dia cari selama ini.

Dia tak ingin dikasihani sebagai remaja tunanetra, melainkan diakui sebagai penulis lagu, penyanyi, pemain piano, musisi. 

Jika Putri berhasil melaju ke final AGT, boleh jadi penonton di seluruh dunia akan mendapat kejutan lebih hebat lagi: Putri bernyanyi bersama Bono diiringi U2 sebagai ‘band pengiring’.

Ini bukan mustahil mengingat adanya Simon Cowell yang sangat berpengaruh dalam dunia talent show internasional dan kedekatannya dengan para megabintang.

Jika terwujud, inilah pencapaian terbesar seorang musisi belia Indonesia di ranah populer selama 78 merdeka.

Apalagi sebelum tampil di semifinal AGT, pianis-komposer pop kelas wahid David Foster pun meminta Putri berduet dengan penyanyi legendaris Peabo Bryson dalam konsernya di Jakarta bulan lalu.

Sebuah pengakuan yang mulai didapatkan Putri Ariani tersebab kerja super keras dan disiplinnya selama ini. ***

Cibubur, 6 September 2023

*Penikmat musik, penerima anugerah sastra Andalas 2022 kategori sastrawan/budayawan nasional.

Berita Terkait