DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

PA 212 Mau Geruduk Istana Imbas BBM Naik, Hanya Segelintir Manusia Kok Atas Nama Elemen Bangsa

image
PA 212 Rencana Gelar Aksi Tolak Harga BBM, 12 September 2022

Penulis: Nurul Azizah

ORBITINDONESIA - Minggu, 11 September 2022 penulis punya rencana pergi ke kampung halaman karena ada acara keluarga di sana. Tapi Sabtu malam dapat kiriman postingan dari temen bahwa hari Senin, 12 September 2022 kelompok PA 212 atau kelompok Pendek Akal alumni 2 Desember mau cari panggung untuk tolak kenaikan BBM (Bahan Bakar Minyak).

Ya sudah kepergian ke desa agak siangan dikit, nulis dulu mumpung ada mood.

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Tersebar luas kalau menantu MRS (Mohamad Rizieq Shihab) yaitu Habib Muhammad bin Husein Alatas mengajak seluruh elemen bangsa untuk ikut bergabung aksi unjuk rasa di depan Istana Negara Senin, 12 September 2022.

Baca Juga: Hafalkan 15 Istilah Rumit dan Artinya agar Lolos Audisi MasterChef Indonesia Season 10

Hati-hati pergerakan mereka banyak ditumpangi dengan berbagai kepentingan. Bisa saja anggota-anggota eks Front Pembela Islam (FPI) akan muncul lagi. Padahal FPI sudah dibubarkan oleh pemerintah pada tanggal 30 Desember 2020.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

Alasan yang lain kelompok PA' 212 memang pekerjaannya demo dengan mengatasnamakan elemen anak bangsa. Anak bangsa yang mana?

Hati-hati saja, sudah menjadi kebiasaan kelompok ini kalau ada kebijakan pemerintah tidak bisa diterima dengan senang hati malah didemo habis-habisan, tapi ya akhirnya gatot alias gagal total.

PA' 212 biasanya didukung oleh pengikut eks FPI, Santri Petamburan Jakarta, Santri Mega Mendung Bogor yang tegabung dengan para pendukung Rijikers, GNPF (Gerakan Nasi bungkus Plus Fulus), SKS 62 (Sales Kapling Surga 62) dan lain-lain chileleadersnya.

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

Baca Juga: Hasil Liga 1: Michael Krmencik Jadi Pahlawan Kemenangan Persija Jakarta Atas Barito Putera

Harap warga masyarakat bisa berfikir cerdas, siapa saja yang suka demo dekat monas, kalau tidak kaum monaslimin.

Jejak eks FPI dan kawan-kawan sudah dikenal kalangan masyarakat sebagai biang kerok kerusuhan yang ada di Indonesia. Katanya sudah direvolusi akhlaknya tapi kok tidak kunjung baik akhlaknya.

Baca Juga: Yasonna H Laoly Dampingi Megawati Soekarnoputri Selama Jadi Juri Jayed Award 2023 di Roma

Mereka mengajak masyarakat untuk tergabung dalam Gerakan Nasional Pembela Rakyat. Rakyat mana yang harus dibela, rakyat yang beruang, para cukong, para mafia, para koruptor, para mantan yang sakit hati. Apakah mereka cerminan dari rakyat jelata.

Kenaikan harga BBM tidak masalah untuk rakyat miskin, malah mereka dapat subsidi bantuan sosial yang sudah mulai cair.

Baca Juga: Simak 5 Tips Lolos Audisi MasterChef Indonesia Season 10, Tidak Pernah Gagal

Baca Juga: Jadi Juri Zayed Award 2024, Megawati Diwawancarai Radio Vatikan

Apakah diantara anggota PA' 212 juga ikut antri untuk mendapatkan bansos imbas kenaikan BBM?

Menurut pantauan penulis di lapangan, orang yang benci ke Pak Jokowi malah paling kenceng dan semangat untuk dapat bansos. Dan ternyata mereka pendukung eks FPI dapat duluan bansosnya.

Khan munafik ketika teriak-teriak turunkan harga BBM dan menghina Jokowi, eh ternyata mereka kelompok PA' 212 dapat bantuan sosial antrian paling depan pula. Tidak punya malu, apa urat kemaluannya sudah lepas.

Baca Juga: Dugaan Operasi Tangkap Tangan Gubernur Abdul Gani Kasuba, KPK Gelandang 3 Pejabat Maluku Utara ke Jakarta

Heran saja sama kelompok Pendek Akal (PA') 212. Mereka sering disebut kelompok sumbu pendek, suka meletup-letup sendiri bersama kelompoknya tapi mengatasnamakan elemen bangsa.

Baca Juga: Simak Cara Pendaftaran Jadi Peserta MasterChef Indonesia Season 10, Ditutup 7 Oktober 2022

Penulis curiga link ajakan demo menolak kenaikan BBM, Senin 12 September 2022 di Istana Negara itu link milik PKS, yaitu Gelora Media.

Baca Juga: BMKG: Hujan Lebat Berpotensi Turun di Beberapa Kota

Kalau PKS menolak kenaikan harga BBM, berarti keputusan itu sudah benar. Jika kita ingin mengetahui kebenaran itu ada di mana? Maka lihatlah PKS ada di mana. Kebenaran itu pasti ada di seberangnya (berlawanan dengan PKS).

Masyarakat sudah tahu siapa kelompok PA' 212, eks FPI dan PKS. Kelompok yang sering mengucap takbir di jalanan sudah banyak dihindari masyarakat luas.

Masyarakat sudah faham dengan kelompok PA' 212. Kelompok yang suka membuat gaduh, memblokir jalan, sholat di jalanan, kelompok yang mengaku paling Islam, apalagi ada PKS di belakangnya. Ya kita hindari saja.

Baca Juga: Peringati Hari Bela Negara, Ibnu Chuldun: Bersatu dan Berkontribusi untuk Indonesia Maju

Baca Juga: Liga 1 : Kalah Dari Persib Bandung, Javier Roca Benahi Mental dan Fisik Pemain Arema FC

Sudah tidak rahasia lagi, kalau PA' 212 cs turun di jalan pasti membuat repot pihak kepolisian dan TNI. Lihat saja nanti, mereka akan memamerkan ketololannya, memamerkan keguobokannya.

Itu pernah terjadi, sholat dengan gerakan yang salah, wudhu dengan air kemasan botol setengah liter. Sholat berjamaah di jalan padahal dekat dengan masjid dan lain-lain.

Baca Juga: Permohonan Layanan Melonjak, Sandi Andaryadi: Imigrasi DKI Jakarta Harus Bekerja Prima

Lihat saja nanti, pasti ada cerita yang lucu di balik demonya para PA' 212. Penulis sudah tidak sabar akan datangnya hari Senin, 12 September 2022.

Kira-kira yang ikut demo itu masyarakat elemen bangsa atau segelintir orang yang selalu bersifat radikal intoleransi. Lihat saja ulah mereka yang lucu-lucu. Orang-orang tua yang karena ketololannya bisa menghibur warga net 62.

Baca Juga: Pesawat Bonanza T2503 Jatuh, Panglima Minta Semua Pesawat TNI Dicek Ulang

Baca Juga: Denny JA: Puisi Esai Waktunya Masuk Kampus dan Sekolah

Yang waras harap bekerja pada hari Senin, 12 September 2022, tidak usah ikut demo. Sekarang masih musim kemarau di jalanan sangat-sangat panas dan bising. Mending di ruangan sambil memantau pergerakan mereka, penulis yakin usaha mereka pasti gatot alias gagal total.

*Nurul Azizah, penulis buku 'Muslimat NU di Sarang Wahabi'. ***

Berita Terkait