DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Syaefudin Simon: Yusril dan PBB

image
Yusril Ihza Mahendra di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Jumat, 13 Januari 2023.

ORBITINDONESIA - Pidato Prof. Yusril Ihza Mahendra pada Rakornas Partai Bulan Bintang (PBB) di Jakarta Rabu, 11 Januari 2023 sangat bernas. Ia bercerita, meski PBB partai Islam, tapi inklusif dan modern.

Di Kabupaten Mimika, misalnya, dari 6 anggota DPRD-nya, 5 orang non-Islam (nonis). Di NTT dan dan Bali, hampir semua pengurus partai, nonis. PBB, kata Yusril, tidak sama dengan Partai Jamaat Islam (PJI) di Pakistan besutan Abul A'la Al Maududi.

Yusril menyatakan, PJI cita-citanya mengembalikan Islam ke abad ke-7 seperti zaman khulafaur Rasyidin. PBB ingin membawa Islam ke zaman modern dan mengikuti perkembangan dunia terkini.

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Baca Juga: Obrolan Politik: KPK, Sesudah Lucas Lalu Yohanes

PBB adalah partai Islam nasionalis, mengikuti jejak pikiran para founding fathersnya seperti Muhamad Natsir dan Burhanudin Harahap.

Muhamad Natsir adalah pencetus ide Republik Indonesia Serikat menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tahun 1950 di sidang parlemen.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

Ide Natsir yg kemudian dikenal dengan "Mosi Integral" itu mendapat dukungan seluruh anggota parlemen RIS saat itu. Berkat mosi integral Natsir tersebut RIS menjadi NKRI yang sah secara politik dan hukum. Belanda tidak bisa berbuat apa-apa.

Sementara Burhanudin Harahap dikenal sebagai tokoh Masyumi dan PM yg berhasil melaksanakan pemilu pertama yang demokratis di Indonesia, 1955.

Baca Juga: Semakin Menggoda, Ini Spesifikasi HP Realme GT 3 Pro Ram 12 Giga Keluaran Terbaru 2023

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

Pemilu tersebut diakui dunia internasional sebagai pemilu yang sangat demokratis. Jauh lebih demokratis ketimbang pemilu di era Orba dan Reformasi.

Bagi PBB, kata Yusril, Islam dan nasionalisme adalah harga mati. Ia bercerita, di kampungnya, Belitung, ada orang PNI, Muhamad Zain, yang salatnya rajin. Tiap waktu salat jamaah di masjid. Ahli ibadah. Tapi tokoh idolanya Bung Karno.

Sebaliknya ada tokoh Masyumi, namanya Ali, yang gigih berjuang untuk Islam. Tapi salatnya hanya terlihat saat Idul Fitri. Yang lucu, kata Yusril, di kampungnya ada Komarudin, seorang Muazin di masjid. Eh dia ketua Pemuda Rakyat underbouw PKI.

Baca Juga: Yasonna H Laoly Dampingi Megawati Soekarnoputri Selama Jadi Juri Jayed Award 2023 di Roma

Sayangnya, kata Yusril, kelompok sosialis yang berideologi Marxisme, yang kemudian menjelma jadi PKI ini dibrangus di Indonesia.

Baca Juga: Lana Del Rey Tunda Album Terbaru, Ini Daftar Lagu Terbaru Did You Know That Theres A Tunnel Under Ocean Blvd

Nasib Komarudin pun entah bagaimana. Banyak orang Islam model Komarudin ini. Tergila-gila ideologi sosialis marxisme, lalu berujung pada stigma PKI.

Baca Juga: Jadi Juri Zayed Award 2024, Megawati Diwawancarai Radio Vatikan

Kenapa ideologi sosialis yang islamis menjadi partai anarkis dan antiislam sejak terbentuk PKI? Prof. Komarudin Hidayat menduga, hal itu terjadi karena provokasi CIA.

Intel CIA, ujar Prof . Komar, menyusup di PKI dan memprovokasi partai sosialis marxis itu agar anarkis dan antiislam. Begitulah dinamika politik Indonesia.

Walhasil, menurut Yusril, di Indonesia ini yang ada hanya dua ideologi partai politik -- Islamis dan Nasionalis. Sosialis sudah masuk liang kubur.

Baca Juga: Dugaan Operasi Tangkap Tangan Gubernur Abdul Gani Kasuba, KPK Gelandang 3 Pejabat Maluku Utara ke Jakarta

Syaefudin Simon, Kolumnis. ***

Berita Terkait