DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Analisis Pengamat Politik: Mahfud MD Perkuat Suara Ganjar Pranowo di Kalangan NU dan Milenial Jawa Timur

image
Analisa Pengamat Politik: Mahfud MD Perkuat Suara Ganjar di Kalangan NU dan Milenial Jawa Timur/ @Ganjar_pranowo

ORBITINDONESIA.COM- Jawa Timur sepertinya terus menjadi perebutan para Bakal Calon Presiden (Bacapres) baik Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.

Kini, dengan bergabungnya Mahfud MD sebagai Bakal Calon Wakil Presiden (Bacawapres) dinilai akan memperkuat suara Ganjar Pranowo di Jawa Timur.

Pengamat politik sekaligus peneliti senior Surabaya Survey Center (SSC) Surokim Abdus Salam menilai Mahfud MD bisa mendongkrak elektoral Ganjar di kalangan milenial dan Nahdliyin, khususnya di wilayah Jawa Timur.

Baca Juga: Haris Pertama: KNPI Siap Sedia Memenangkan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres 2024

"Pak Mahfud dengan segenap integritas, pengalaman, dan ketokohannya bisa memperkuat Ganjar dan sesuai kebutuhan saat ini," kata Surokim dikutip dari Antara, Rabu 18 Oktober 2023.

Menurutnya, keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memilih Mohammad Mahfud Mahmodin (Mahfud MD) sebagai bakal calon wakil presiden pendamping bakal calon presiden Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024 merupakan keputusan yang tepat.

Surokim mengatakan Mahfud MD punya pengalaman yang relatif lengkap baik di legislatif, eksekutif maupun yudikatif.

Baca Juga: Hinggan Hari Ini, Hasto Kristiyanto Tegaskan Gibran Rakabuming Tetap Kader PDIP, Tepis Isu Pindah ke Golkar

Beliau tokoh Nahdliyin yang tidak diragukan lagi loyalitasnya kepada Gus Dur.

"Sikapnya sederhana, lugas, tegas, dan apa adanya relatif disukai pemilih milenial," kata Surokim.

Ia mengatakan selain karena potensi elektoral yang bisa menambal kekurangan Ganjar, Mahfud MD dipilih karena ketokohannya.

Menurutnya, potensi elektoral berkat ketokohan Mahfud MD menjadi pertimbangan PDIP memilih Mahfud MD.

Baca Juga: BRI Peduli Bertani di Kota (BRInita) di Banjarmasin, Pemberdayaan Positif dan Menghasilkan dari Menanam

"Pertarungan di Jatim tetap akan sengit dan menentukan. Namun jika cermat mengamati data 'swing voters' dan 'undecided voters' pemilih Jatim masih tinggi," katanya.

"Masih di atas 30 persen pemilih yang belum 'fix' menentukan pilihan sejauh ini. Pak Mahfud tentu diharapkan bisa menguatkan ceruk pemilih Nahdliyin di segmen itu," tambahnya.

Apalagi di Jatim, dinilai jadi basis Mahfud  MD. Dia punya ikatan langsung dengan kultur Nahdliyin.

"Wabil-khusus pendukung Gus Dur," kata Wakil Rektor III Universitas Trunojoyo Madura (UTM) ini.

Ia mengungkapkan Mahfud dengan segenap integritas, pengalaman, dan ketokohannya akan memperkuat Ganjar.

Mahfud, menurut Surokim, merupakan sosok pemimpin bangsa yang dibutuhkan Indonesia saat ini.

Menurutnya, dengan kondisi dan konteks saat ini, Indonesia membutuhkan tokoh yang kuat untuk dapat mewujudkan kedaulatan hukum.

Mahfud termasuk tokoh yang punya kapasitas dan integritas untuk itu.

"Potensi beliau untuk menggaet suara 'swing voters' dan 'undecided voters' saya pikir cukup menjanjikan," jelasnya.

"Saya pikir modal sosial integritas dan kejujurannya Pak Mahfud potensial akan menarik perhatian pemilih dan jika bisa dijaga, dipelihara dan di maksimalkan akan bisa menggaet pemilih-pemilih liar yang belum menentukan pilihan," ucapnya.

Surokim menambahkan 'symbolic power' yang dimiliki Mahfud sangat kuat dan bisa diterima lintas elemen dan golongan.

Namun, ada beberapa kelompok yang tidak menyukai Mahfud MD karena sikapnya yang tidak mau berkompromi dengan tindakan melanggar hukum, yaitu para pengusaha hitam dan politikus korup.

Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dimulai pada 19 Oktober sampai dengan 25 November 2023.

Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

Saat ini, terdapat 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI.

Bisa juga, pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara***

 

Berita Terkait