DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Nikmatul Sugiyarto: Pilih Pemimpin Yang Sudah Teruji Klinis, Jangan Coba-Coba

image
Ahok dukung Ganjar Pranowo Mahfud MD

ORBITINDONESIA.COM - Beberapa waktu yang lalu, kita dihebohkan dengan tersebarnya obat anak ilegal oleh oknum nakal.

Mereka mengencerkan zat adiktif demi menjual dengan harga yang murah. Tentu korbannya obat yang memiliki merk besar. Hal ini tidak hanya terjadi di negara kita saja, tapi sudah mendunia. Dan korban terbesarnya adalah nyawa anak-anak.

sudah pasti BPOM harus turun tangan dalam membuat pergerakan besar untuk memberhentikan obat dengan merk tertentu. Apotek terpaksa harus mau diajak kerjasama demi kemaslahatan bersama.

Baca Juga: Puncak Pembaca Terbanyak Manga One Piece di Mangaplus Terancam oleh Kagurabachi, Jujutsu Kaisen Sudah Lewat

Selama diberhentikan distribusinya ke konsumen, obat-obat yang berpotensi mengadung zat berbahaya tadi diuji lewat laboratorium, dengan pengawasan ketat BPOM.

Setelah hasil lab keluar, BPOM membuat pengumuman dan publikasi lain yang meyampaikan obat apa saja yang sudah teruji klinis. Itu perkara obat yang fatal jika dibiarkan karena akibatnya mempertaruhkan nyawa.

Masalah itu tentu sudah reda, hal lain ternyata yang membuat kita harus teliti dalam memutuskan pilihan.

Seperti yang diucapkan oleh Basuki Tjahaja Purnama atau biasa di sapa Ahok saat dihadapkan dua pilihan pilih Ganjar-Mahfud atau Prabowo-Gibran. jelas tanpa keraguan, Ahok menjawab “ya jelas pilih Ganjar-Mahfud”.

Baca Juga: Jokowi dan Keluarganya Dilaporkan ke KPK atas Dugaan Nepotisme, Begini Responsnya

Saat ditanya alasannya, dia berpanjang-lebar di hadapan pers. Salah satunya karena Ganjar-Mahfud lebih berpengalaman, matang dengan rekam jejaknya dan kinerjanya tidak lagi diragukan. Bahwasanya dia pilih yang pasti.

Lihat saja rekam jejak Ganjar dan Mahfud, keduanya punya kelebihan yang jika dikolaborasikan akan membawa lompatan besar menuju Indonesia Emas 2045.

Ganjar sudah punya pengalaman banyak di kursi legislatif, aturan menjadi makanan yang selalu digodok bersama kawan-kawannya. Termasuk Mahfud yang berteman akrab dengan Ganjar saat menduduki kursi dewan legislatif itu.

Setelah mengenyam pengalaman di kantor DPR, keduanya mendapat amanah lain. Ganjar sebagai gubernur Jawa Tengah dan Mahfud sebagai ketua Mahkamah Konstitusi.

Baca Juga: HOT, Doyan Teler karena Ganja, Bintang Parasite Lee Sun Kyun Jadi Tersangka Kasus Narkoba

Banyak perubahan yang dibawa Ganjar selama memimpin Jateng, mulai mengentaskan kemiskinan dengan berbagai program, dan mengajak warga ramai-ramai untuk keluar dari jerat kemikinan.

Pendidikan anak Jateng juga terlindungi, bahkan dia menjadi salah satu pelopornya lewat SMKN Jateng gratis yang terus mengalami kemajuan sampai membuka cabang baru yang semi boarding school.

Kedaulatan pangan juga masuk dalam list yang harus dibenahi, dengan pembangunan embung, kartu tani dan bantuan lainnya, Ganjar berhasil mendukung petani. Keberhasilan itu ditandai dengan dinobatkannya Jateng sebagai lumpung beras nasional.

Pun dengan bahan pangan lain seperti sayur yang dikembangkan melalui hidroponik, dan profesi nelayan yang disejahterakan melalui kartu dan aplikasi guna memantau cuaca hingga harga ikan di pasar. Pasar yang menjadi pertemuan warganya untuk memenuhi kebutuhan juga direvitalisasi dengan jumlah yang banyak.

Baca Juga: Gagal Move On Dengan Lee Won Jun, Ini Daftar Drakor yang Pernah Dibintangi Yang Se Jong Selain Serial Doona!

Pun dengan kesehatan yang menjadi hal utama dalam menjalani kehidupan sehari-hari diperhatikan Ganjar lewat pembangunan puskesmas lebih dari 70 lho jumlahnya.

Dan masih banyak lagi penjabaran apa yang dilakukan Ganjar selama menjabat gubernur, semua real ada bukti dan hasil akhirnya. Bukan sekedar ngomong ataupun sekedar janji manis membuat program yang membantu rakyat tanpa realisasinya.

Tidak heran jika Ganjar kembali diberi amanah oleh rakyat untuk melanjutkan ke periode kedua. Di sini Ganjar semakin semangat melanjutkan program-programnya. Salah satunya gebuki koruptor di tubuh pemerintahan dan di lingkungan warganya.

Bentuknya bermacam-macam dari gratifikasi lewat hadiah, pungli di sekolah, sopir truk dan beberapa instansi yang melayani rakyat seperti samsat.

Baca Juga: Profil Yang Se Jong, Pemeran Lee Won Joon dalam Drakor Doona! yang Jadi Idaman Penonton

Hal lain ada jual beli jabatan dan setoran dari bawahan ke atasan, diberantasnya dengan aturan yang mengikat, pecat jika mempraktikkan.

Dan masih banyak lagi hal-hal yang dilakukan Ganjar untuk memberantas perbuatan haram itu. Memang prinsipnya kuat dan mengakar untuk membuat lingkungan Jateng bersih.

Begitu pula dengan Mahfud yang memiliki prestasi dalam menegakkan hukum di negeri ini lewat amanahnya. Dia dikenal masyarakat sebagai hakim yang berpihak ke kebenaran, tanpa pandang bulu. Pendapat yang dikeluarkan bisa ditangkap olah akal manusia, dan dia bertindak adil sebagai hakim tidak mempermainkan hukum karena kepentingan pribadi.

Sukses menjadi ketua MK, dia menjadi Menko Polhukam di era Presiden Joko Widodo. Dia masih sama, tegak lurus kepada nusantara dan membela yng lemah. Salah satunya saat dia memantau gerak-gerik menteri di kabinet Jokowi, dia menjadi alarm sekaligus wasit yang menyemprit jika ada pelanggaran.

Baca Juga: Punya Anak di Gerindra, Ini Profil Jimly Ashiddiqie Anggota Majelis Kehormatan MK yang Diragukan Integritasnya

Jelas pengamalan tidak bisa kuterangkan satu-satu saat puluhan tahun dia terjun di pemerintah, tidak cukup menulisnya di secarik kertas ini. Untuk bisa melanjutkan kerja Indonesia hari ini, Ahok merasa Ganjar-Mahfud jawaban yang tepat.

Tidak digoyahkan lagi karena melihat dari rekam jejak capres yang lain itu hanya sekelumit masalah yang perlu dipoles cantik saja, bukan prestasi yang ditawarkan sebagai bukti bisa melakukan amanah dengan baik disertai dengan aktualisasinya yang nyata.

Kita sedang membangun Indonesia Raya yang unggul dalam segala hal, tidak seharusnya mencoba hal yang memang belum teruji klinis. Fatal akibatnya, korbannya bukan hanya satu, dua, bisa puluhan, ratusan sampai ribuan, karena lebih mementingkan kekuasaan ketimbang kesejahteraan rakyat.

Ahok mengakui jika Gibran itu pemuda yang hebat, tapi pengalamannya belum teruji klinis karena baru mengenyam pengalaman 2-3 tahun sebagai wali kota.

Baca Juga: Bedanya Pesawat Tempur Bertempat Duduk Tunggal dan Ganda

Maka akan lebih baik jika dia bisa melanjutkan perjuangannya tanpa teriming-iming lompatan besar pada jabatan di pemerintahan. Tapi apa daya nasehat itu selalu diabaikan, ya sudah opsinya hanya mimilih opsi yang mana.

Dan pastinya Ahok memilih Ganjar-Mahfud yang unggul dalam segala bidang, terpercaya karena sudah teruji di lab seperti obat-obat tadi. Jadi aman terkendali, menyejahterakan rakyat satset, menjalankan akselerasi buat Indonesia Emas 2045 pun Gaspol. ***

Berita Terkait