DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Tokoh Muda Ali Kabiay: Integrasi Papua ke Dalam NKRI adalah Anugerah Tuhan

image
Tangkapan layar - Tokoh pemuda Papua Ali Kabiay dalam webinar bertajuk

ORBITINDONESIA.COM - Tokoh pemuda Papua Ali Kabiay berpandangan, integrasi Papua ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah jalan dan anugerah Tuhan.

"Integrasi Papua dalam NKRI itu sudah jalan Tuhan," kata Ali, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis 23 Maret 2023.

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Menurut Ali Kabiay, posisi Papua sebagai bagian dari NKRI sudah sepatutnya dijaga dengan sebaik-baiknya oleh semua pihak.

Baca Juga: Presiden Jokowi Larang Pejabat Negara Gelar Buka Bersama Ramadhan, Inilah Alasannya

Hal tersebut dia sampaikan dalam diskusi online bertema "The Urgency of Papua in Indonesia-centric Development", Rabu.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

Menurutnya, kemerdekaan Papua, seperti yang diinginkan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) bukan jaminan memperoleh kesejahteraan masyarakat.

Ia pun menilai yang menginginkan kemerdekaan Papua bukan orang asli Papua (OAP).

Sejauh ini, Ketua Pemuda Mandala Trikora Papua itu memandang tingginya intensitas kunjungan Presiden Jokowi ke Papua menunjukkan kecintaan Pemerintah Indonesia kepada tanah Papua.

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

Baca Juga: Jokowi Semalam Tiba di Papua di Tengah Suasana Penyanderaan Pilot Susi Air, Prabowo Menyambut di Bandara

Kecintaan itu, ditunjukkan pemerintah dengan gencar membangun di wilayah timur Indonesia, seperti wilayah Ibu Kota Nusantara, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Menurut Ali, gerakanKKB yang anarkistis, seperti membakar rumah sakit dan pasar, justru menghambat pembangunan di Papua, baik secara ekonomi maupun pembangunan sumber daya manusia (SDM).

Baca Juga: Yasonna H Laoly Dampingi Megawati Soekarnoputri Selama Jadi Juri Jayed Award 2023 di Roma

“Juga menghancurkan pembangunan yang sudah dijalankan oleh pemerintah Indonesia.” ***

Berita Terkait