DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Gempa Magnitudo 7,3 di Mentawai, BMKG Cabut Status Potensi Tsunami, Warga Diimbau Tetap Waspada

image
Gempa Magnitudo 7,3 di Mentawai, BMKG Cabut Status Potensi Tsunami, Warga Diimbau Tetap Waspada

ORBITINDONESIA.COM- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini tsunami untuk Sumatera Utara, pascagempa magnitudo (M) 7,3 pada Selasa pukul 03.00 WIB.

Kini, BMKG telah mencabut status peringatan tsunami pada pukul 03.57 WIB. Masyarakat di kawasan Mentawai sudah berangsur tenang.

BMKG mengimbau waspada untuk wilayah Pulau Tanabala, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara. Sebab sempat terjadi kenaikan gelombang setinggi 11 centimeter.

Baca Juga: Jonminofri Nazir: Bagaimana Prospek eBook?

Baca Juga: Yuk Kunjungi 7 Destinasi Wisata Favorit di Ponorogo, Dijamin Betah, Bahkan Malas Pulang

“Tsunami teramati 11 cm, dari data tide gauge Stasiun Tanah Bala Nias Selatan,” ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Selasa 25 April 2023.

Kendati demikian, waktu tiba gelombang dapat berbeda. Gelombang yang pertama bisa saja bukan yang terbesar.

Baca Juga: Pasca Lebaran 2024, Sejumlah Agen AMDK di Jakarta dan Depok Kehabisan Stok

Kekuatan gempa saat ini telah diperbarui menjadi magnitudo 6,9.

Baca Juga: Sesudah Idul Fitri, Tunjukkan Karakter Persisten

Daryono mengungkapkan bahwa gempa merupakan megathrust event.

Baca Juga: Diskusi Satupena, Bagus M. Adam: Buku Digital Bukan Pengganti Buku Cetak, Tetapi Keduanya Saling Melengkapi

Gempa dirasakan di Siberut, Mentawai VI MMI, Pasaman Barat, Padang Pariaman, Agam, Padang V MMI, Gunung Sitoli, Padang Panjang, Pesisir selatan, Lima Puluh Kota, Solok Selatan, Solok, Bukittinggi, Padang Sidempuan III MMI, Labuhan Batu Bengkalis II MMI.

Kini, warga Padang, Sumatera Barat yang sempat mengungsi karena gempa magnitudo 6,9 kembali pulang ke rumah setelah.

Baca Juga: Kesaksian Aksi Arogan Oknum TNI Tendang Motor Ibu yang Sedang Bonceng Anaknya di Bekasi

Salah seorang warga Padang Fitra Yogi (40) di Padang, mengatakan setelah gempa terjadi warga yang berada di pinggir pantai segera mengungsi sebagian ke shelter dan sebagian ke daerah yang lebih tinggi.

Kemacetan sempat terjadi di beberapa titik akibat banyaknya kendaraan yang digunakan untuk mengungsi oleh masyarakat.

Namun saat BMKG telah mencabut peringatan tsunami berangsur-angsur warga yang mengungsi Kembali ke tempat tinggal masing-masing.

Plt Kepala Pelaksana BPBD Sumatera Barat Arry yuswandi menyebutkan saat ini pihaknya masih mengumpulkan informasi dari semua kabupaten kota terutama di Kepulauan Mentawai terkait kerusakan yang terjadi akibat gempa.

Sementara itu Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Dr Daryono, S. Si, M. Si melalui rilis tertulis mengatakan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6.9 dari awalnya disebutkan M7. 3.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,94° LS ; 98,38° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 177 Km barat laut Kepulauan Mentawai Sumatera Barat pada kedalaman 23 km.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia.

Baca Juga: 14 Klub Sepak Bola Papan Atas di Asia Tenggara Siap Bertanding di Kualifikasi ASEAN Club Championship Juli

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik ( thrust fault).

Sempat terjadi lima kali gempa susulan hingga pukul 04.00 WIB dengan magnitudo terbesar M4,6.***

Dapatkan informasi lainnya dari kami di Google News.

 

Berita Terkait