DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Kesalahan Zero To Hero Prabowo Melahirkan Generasi Gen Z Yang Buta Sejarah Kelam

image
Prabowo Subianto menyatakan dirinya siap maju sebagai calon presiden di Pemilihan Presiden 2024.

ORBITINDONESIA.COM - Mengapa generasi Z banyak yang justru mendukung Prabowo? Pertanyaan ini merupakan realita menurut sebuah lembaga survei.

Dalam peryataan polling pendapat, Prabowo lebih banyak didukung oleh generasi Z dibanding Capres Ganjar Pranowo?

Apa yang sebenarnya terjadi dalam pikiran generasi Z yang berusia antara 17-25 tahun itu tentang Prabowo dan lain-lain itu?

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Baca Juga: Sinopsis FIlm Entrapment: Kejeniusan dan Kepercayaan dalam Aksi Kriminal Catherine Zeta Jones

Reformasi 1998 menjadi titik nadir perjalanan bangsa. Saat dimana pergantian rezim kepemimpinan terjadi dengan mengorbankan banyak jiwa, darah, air mata dan kerusakan ekonomi bangsa.

Salah satu pelaku sejarahnya adalah Prabowo Subianto yang menjadi simbol kekerasan yang dilakukan penguasa kepada rakyatnya. Penculikan aktivis yang melahirkan kerusuhan sosial dilakukan institusi militer.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

Di bawah komando Danjen Kopasus Prabowo, operasi militer dilakukan sebagai upaya mempertahankan kekuasaan Orde Baru yang sudah kehilangan legitimasi.

Suharto lengser, melahirkan sederet catatan pelanggaran Hak Asasi Manusia yang kelak akan dikenang sebagai tragedi kemanusiaan terburuk kedua setelah Kudeta G30S PKI.

Baca Juga: Liga Inggris: Chelsea vs Newcastle, Harapan Terakhir Frank Lampard Raih Kemenangan di Stamford Bridge

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

Di tahun itulah mereka yang disebut generasi Z baru saja lahir atau orang tua mereka sedang berproses melakukan regenerasi. Mereka generasi yang butuh dijelaskan ada apa sebelum mereka lahir.

Dan kesalahan terbesar para pelaku sejarah reformasi adalah gagal menjelaskan kepada generasi baru yang dilahirkan. Bahwa bangsa ini punya luka sejarah dan salah satu pelaku kekejiannya kini justru menjadi capres idola generasi Z.

Prabowo yang kini dielu-elukan generasi Z sebagai penyelamat bangsa terjadi karena mereka tidak pernah mendapatkan catatan siapa Prabowo sesungguhnya. Kekejaman masa lalu hanya menjadi dongeng fiksi.

Baca Juga: Yasonna H Laoly Dampingi Megawati Soekarnoputri Selama Jadi Juri Jayed Award 2023 di Roma

Kita yang gagal menjelaskan, atau sengaja mengubur catatan kelam sejarah. Rekayasa menjadikan Prabowo dari zero menjadi hero melahirkan generasi Z yang linglung.

Baca Juga: Liga Inggris: Pernah Kalahkan Man City, Brentford Incar Tiket PlayOff UEFA Conference League Musim Depan

Paradoks dibangun tetapi tidak melahirkan solusi. Prabowo dipuji generasi Z menjadi blunder sejarah yang akan terus terulang.

Baca Juga: Jadi Juri Zayed Award 2024, Megawati Diwawancarai Radio Vatikan

Tidak mustahil Jokowi yang kini sedang di eranya, suatu saat bisa menjadi anomali. Jika bisa memutarbalikkan fakta tentang Prabowo, kenapa tidak bisa dengan Jokowi. Dari hero dijadikan zero? Kelak.

Resiko yang harus dihadapi seorang ketika ingin menjadi pemimpin adalah dibukanya cacat politik masa lalunya. Namun lebih beresiko lagi saat memilih pemimpin tanpa mau melihat masa lalunya.

Belum terlambat untuk menyadarkan generasi Z tentang realistisnya sebuah pilihan.

Baca Juga: Dugaan Operasi Tangkap Tangan Gubernur Abdul Gani Kasuba, KPK Gelandang 3 Pejabat Maluku Utara ke Jakarta

Baca Juga: Liga 1: Debut Kasim Botan dan Ferdinan Sinaga Bawa Persebaya Surabaya Bungkam Bali United

Pemimpin terbaik itu dilahirkan, bukan diciptakan. Sebagian kita sedang menciptakan calon pemimpin dengan segala rekayasa, make up hingga polesan kepada Prabowo. Lalu sengaja melupakan lahirnya calon pemimpin baru bernama Ganjar.

Ganjar barangkali bukan sebaik-baiknya sebuah pilihan. Tapi setidaknya dia bukan penculik. Gitu aja sih...

Baca Juga: BMKG: Hujan Lebat Berpotensi Turun di Beberapa Kota

(Oleh: Dahono Prasetyo, penulis seword.com)

Berita Terkait