DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Siaga Karhutla di Kalimantan, BPBD Tapin: Titik Rawan Ada di Area Lubang Tambang Batu Bara

image
Ilustrasi kebakaran hutan. Siaga Karhutla di Kalimantan, BPBD Tapin: Titik Rawan Ada di Area Lubang Tambang Batu Bara

ORBITINODNESIA.COM- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan mulai memetakan titik rawan potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

BPBD Tapin menyatakan titik panas terbanyak berada di area lubang tambang batu bara.

Bahkan pihak BPBD Tapin sudah mengeluarkan stagus siaga kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 2023.

Baca Juga: Kota Gorontalo Kembali Jadi Juara Umum Pada MTQ Tingkat Provinsi Gorontalo

Baca Juga: Sekitar 94.000 Pekerja Migran Indonesia Dideportasi dari Timteng dan Asia Dalam 3 Tahun Terakhir

“Kondisinya tidak membahayakan,” ujar Kepala BPBD Tapin Raniansyah di Rantau, dikutip dari Antara, Sabtu 3 Juni 2023.

Berdasarkan sumber data pantauan titik panas yang dipakai BPBD melalui situs sipongi.menlhk.go.id, terhitung sejak 10 hari terakhir terdapat 60 titik panas kategori sedang di Tapin.

Baca Juga: Jonminofri Nazir: Bagaimana Prospek eBook?

Tercatat, kurun waktu di setiap titik bervariatif, mulai dari satu hari hingga delapan hari berturut-turut.

Baca Juga: ASTAGA, 288 Orang Tewas dalam Kecelakaan Kereta Api di India, Paling Parah Sejak 1990

Sebaran titik panas tersebut berada di Kecamatan Lokpaikat, Kecamatan Bungur, Kecamatan Tapin Selatan dan Kecamatan Binuang.

Baca Juga: Pasca Lebaran 2024, Sejumlah Agen AMDK di Jakarta dan Depok Kehabisan Stok

Sebanyak 54 titik panas di area lubang tambang batu bara, sedangkan enam titik lainnya berada di area lahan pertanian.

Tindakan BPBD sejauh ini, kata Raniansyah, yakni melakukan pemantauan langsung ke lapangan dan koordinasi dengan para pihak di area terdekat titik panas untuk menghindari ancaman risiko karhutla.

Baca Juga: Delapan Doktrin Ideologi Radikal yang Perlu Diwaspadai

Baca Juga: Diskusi Satupena, Bagus M. Adam: Buku Digital Bukan Pengganti Buku Cetak, Tetapi Keduanya Saling Melengkapi

“Di area lubang tambang itu yang keluar asap panas,” ujarnya.

Ia memastikan dari sejumlah titik panas itu tak ada api yang merambat ke lahan, hutan maupun pemukiman masyarakat di area tambang batu bara.

“Kita terus siap siaga,” ujarnya.

Baca Juga: 14 Klub Sepak Bola Papan Atas di Asia Tenggara Siap Bertanding di Kualifikasi ASEAN Club Championship Juli

Sebelumnya, Pelaksana Harian Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Plh Kalaksa BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan Bambang Dedi Mulyadi mengatakan saat ini kebakaran hutan dan lahan di provinsi setempat seluas 42 hektare.

“Berdasarkan data yang kita himpun, saat ini karhutla di Kalsel sudah melanda lahan sekitar 42 hektare,” kata Bambang Dedi Mulyadi.

Bambang menuturkan kebakaran yang terjadi di Kalsel masih kategori biasa, karena petugas masih mampu mengatasi sumber api.

Baca Juga: Pilkada Jakarta, Anthony Leong: Ahok Punya Energi dan Modal Sosial Besar untuk Bertarung

Saat ini, kata Bambang, seluruh petugas berjaga dan berpatroli dengan status ekstra siaga selama 1x24 jam.

Sementara itu, Ketua Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kalsel Mansyah mengatakan dari total 42 hektare lahan yang terbakar tak hanya dipengaruhi faktor cuaca.

Beberapa wilayah yang dilanda karhutla secara dominan, yakni Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Kabupaten Tanah Laut, dan Kabupaten Tapin.

Baca Juga: Piala Asia Putri U17: China Menang Melawan Thailand

“Masih ada warga yang tidak memahami dengan baik dampak dari membakar lahan,” ucap Mansyah.

Ia menambahkan dampak karhutla paling luas terjadi di Kabupaten Tanah Laut yang mencapai delapan hektare.

Menurut dia, banyak masyarakat yang melakukan pembakaran baik yang disengaja maupun tidak disengaja.

Baca Juga: Zulkifli Hasan Bantah Melobi Kursi Kabinet Ketika Kunjungan Rombongan PAN Temui Presiden Jokowi

Mansyah mengungkapkan pihaknya berupaya melakukan pendekatan kepada warga dan memberikan pembinaan agar tidak membakar lahan.

Ia berharap warga memiliki kepedulian terhadap dampak yang ditimbulkan kebakaran, sehingga tidak membakar, apalagi saat ini kondisi cuaca panas melanda Kalimantan Selatan.

Lebih lanjut, dia mengatakan personel menemukan indikasi kebakaran yang diakibatkan karena ulah masyarakat.

Baca Juga: Anggota DPR RI Dedi Mulyadi Sebut Penyanyi Mahalini Dinikahi Rizky Febian Sesuai Syariat Islam

Pada beberapa titik kebakaran, sebut dia, sudah ada beberapa patok kayu yang dipasang warga sebagai tanda pembakaran lahan***

Dapatkan informasi menarik lainnya dari ORBITINDONESIA.COM di Google News

 

Berita Terkait