DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Sejarah Hari Polisi Wanita 1 September, Berawal dari Sulit Memeriksa Fisik Tersangka Wanita

image
Potret enam Polwan perintis, bagian dari sejarah Hari Polisi Wanita.

ORBITINDONESIA - Setiap tanggal 1 September, bangsa Indonesia memperingati Hari Polisi Wanita (Polwan).

Hari Polisi Wanita diperingati untuk mengenang dan sekaligus mengapresiasi oeran Polisi Wanita atau Polwan yang banyak berjasa bagi bangsa, khusus bagi institusi Polri.

Dengan adanya Hari Polisi Wanita juga mengingatkan kepada masya bahwa keberadaan Polisi Wanita sama pentingnya dengan Polisi Laki-Laki. Sama halnya dengan anggota Polri pada umumnya, seorang Polwan juga dapat berada di berbagai divisi atau kesatuan yang ada di Polri.

Baca Juga: Anies Anggap Prabowo Subianto Sebagai Penghambat Dalam Meraih Suara Pemilih Nasionalis

Lantas, bagaimana sejarah Hari Polisi Wanita di Indonesia?

Dilansir dari situs Museum Polri, Senin, 29 Agustus 2922, peran Polisi Wanita atau Polwan dimulai pada awal tahun 1948.

Saat itu terdapat kesulitan-kesulitan pada pemeriksaan korban, tersangka ataupun saksi wanita terutama pemeriksaan fisik untuk menangani sebuah kasus.

Hal tersebut mengakibatkan polisi sering kali meminta bantuan para istri polisi dan pegawai sipil wanita untuk melaksanakan tugas pemeriksaan fisik.

Baca Juga: Setelah 19 Tahun, Persija Jakarta Menang di Kandang Arema FC Lewat Gol Kaki Kanan Michael Krmencik

Organisasi wanita dan organisasi wanita Islam di Bukittinggi berinisiatif mengajukan usulan kepada pemerintah agar wanita diikutsertakan dalam pendidikan kepolisian untuk menangani masalah tersebut.

Cabang Djawatan Kepolisian Negara untuk Sumatera yang berkedudukan di Bukittinggi memberikan kesempatan mendidik wanita-wanita pilihan untuk menjadi polisi.

Pada tanggal 1 September 1948 secara resmi disertakan 6 (enam) siswa wanita yaitu:

Baca Juga: Simak Daftar Hari Penting di Bulan September 2022, Nasional dan Internasional

1. Mariana Saanin
2. Nelly Pauna
3. Rosmalina Loekman
4. Dahniar Sukotjo
5. Djasmainar
6. Rosnalia Taher

mulai mengikuti pendidikan inspektur polisi bersama dengan 44 (empat puluh empat) siswa laki-laki di SPN Bukittinggi, sehingga sejak saat itu tanggal 1 September diperingati sebagai hari lahirnya polisi wanita (Polwan).

Beberapa bulan kemudian, tepatnya pada tanggal 19 Desember 1948 meletus agresi militer Belanda ke II yang menyebabkan pendidikan inspektur polisi di Bukittinggi dihentikan dan ditutup.

Baca Juga: Carlos Fortes Belum Bisa Perkuat PSIS Semarang Melawan Dewa United

Setelah adanya pengakuan kedaulatan terhadap Indonesia, pada tanggal 19 Juli 1950 keenam calon inspektur polisi wanita kembali dilatih di SPN Sukabumi.

Selama pendidikan ke enam calon inspektur polisi wanita mendapat pelajaran mengenai ilmu-ilmu kemasyarakatan, pendidikan dan ilmu jiwa, pedagogi, sosiologi, psikologi, dan latihan anggar, jiu jit su, judo, serta latihan militer.

Pada tanggal 1 Mei 1951 ke enam calon inspektur polisi wanita berhasil menyelesaikan pendidikan dan mulai bertugas di Djawatan Kepolisian Negara dan Komisariat Polisi Jakarta Raya.

Baca Juga: Alvin Chau, Raja Judi Makau Segera Diadili, Dunia Perjudian Asia Pasifik Goncang

Mereka diberikan tugas khusus menyangkut kepolisian terkait dengan wanita, anak-anak, dan masalah-masalah sosial seperti mengusut, memberantas dan mencegah kejahatan yang dilakukan oleh atau terhadap wanita dan anak-anak; memberi bantuan kepada polisi umum dalam pengusutan dan pemeriksaan perkara terhadap terdakwa atau saksi khusus untuk memeriksa fisik kaum wanita yang tersangkut atau terdakwa dalam suatu perkara; mengawasi dan memberantas pelacuran, perdagangan perempuan dan anak-anak.

Sejak dikeluarkan TAP MPR No. II Tahun 1960 yang menyatakan bahwa kepolisian merupakan bagian dari angkatan bersenjata, maka pada tahun 1965 pendidikan calon perwira Polwan diintegrasikan bersama calon perwira polisi pria untuk bersama-sama dididik di AAK (Akademi Angkatan Kepolisian) di Yogyakarta.

Perekrutan Polwan di AAK hanya berjalan satu angkatan, setelah itu tidak ada lagi perekrutan untuk calon perwira Polwan di AAK.

Baca Juga: Amalan Agar Selalu Ditemani Nabi Muhammad SAW di Mana pun Berada

Jalur perekrutan untuk menjadi perwira Polwan adalah melalui jalur perwira karier setingkat sarjana dan sarjana muda melalui SEPAMILWA (Sekolah Perwira Militer Wajib).***

 

Berita Terkait