DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

BIN Sebut Ada Kelompok Radikal Kanan di Kalimantan Barat yang Ingin Bangun Sistem Khalifah

image
Kepala BIN Daerah Kalimantan Barat, Brigadir Jenderal Polisi Rudi Tranggono menyebut terdapt ancaman dari kelompok radikal kanan di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).

ORBITINDONESIA - Kepala BIN Daerah Kalimantan Barat, Brigadir Jenderal Polisi Rudi Tranggono menyebut terdapat ancaman dari kelompok radikal kanan di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).

Rudi mengatakan bahwa kelompok radikal kanan tersebut bertujuan untuk mengubah ideologi Pancasila.

Karena itu, dia mengingatkan masyarakat di provinsi tersebut untuk mewaspadai pergerakan kelompok-kelompok radikal kanan.

Baca Juga: Hanno Behrens Sebut Tak Ada Persiapan Khusus Dari Persija Jakarta Jelang Laga Melawan Madura United

"Kelompok itu berkembang di beberapa daerah di Kalbar yang merupakan sisa-sisa dari kebijakan larangan oleh pemerintah terhadap organisasi-organisasi yang tidak berazaskan Pancasila," kata dia, di Pontianak, Sabtu, 17 September 2022 sebagaimana dikutip dari ANTARA.

Ia mencontohkan, kelompok atau organisasi itu seperti ingin membangun negara kekhalifahan dan sebagainya.

"Paham itu meskipun dilarang, tetapi dari hasil monitoring kami masih ditemukan kelompok-kelompok kecil seperti itu, tetapi sporadis," ujarnya.

Baca Juga: Polisi Tertembak Gas Air Mata dari Sesama Polisi di Gorontalo, Sebut Ada Kelalaian

Sehingga pihaknya terus mengajak masyarakat di Kalimantan Barat untuk berpikir cerdas, dan bangsa ini tidak bisa dibangun dengan satu kelompok saja.

"Karena kita Bhinneka Tunggal Ika, dan berbagai suku bangsa, budaya dan bahasa, sehingga tidak bisa dibawa ke dalam satu kelompok maupun satu warna, karena ibarat taman, akan tampak indah kalau bunganya warna-warni," ujarnya.

Dalam hal pencegahan, mereka bekerja sama dengan instansi terkait, serta terus memantau, dan kalau ada pelanggaran maka aparat hukum yang menindaknya, katanya.

Baca Juga: Hampir Setahun, Akhirnya Gamelan Punya Sertifikat Warisan Budaya Tak Benda dari UNESCO

"Kalau memang masih bisa dilakukan pembinaan maka dilakukan pembinaan dengan instansi terkait lainnya, salah satunya FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama)," ujarnya.

Menurut dia, paham radikal masih berkembang karena pemahaman yang sempit sehingga menganggap agama tertentu yang harus dimurnikan, harus diikuti.

"Paham seperti itu akan tergilas oleh waktu, karena mereka dijanjikan angin surga, bahwa kalau mengikuti paham mereka maka akan masuk surga. Padahal surga dan neraka merupakan hak prerogratifnya dari Allah SWT," ujarnya.

Baca Juga: Mulai Sekarang Sesuaikan Menu Sarapan dengan Jenis Aktivitas Jika Ingin Diet

Dia juga mengajak kepada masyarakat untuk terus berbuat baik dan selalu hidup dengan toleransi, jauhi hal-hal negatif maka hal itu merupakan jalan menuju surga.***

Berita Terkait