DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Ledakan di Asrama Polisi Sukoharjo, Kapolda Jateng Sebut Bukan dari Aksi Teror

image
Karton yang diduga untuk membungkus bahan petasan yang menyebabkan ledakan di Asrama Polisi Sukoharjo.

ORBITINDONESIA - Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol. Ahmad Luthfi menjelaskan soal ledakan di Asrama Polisi Grogol Indah Solo Baru, Sukoharjo, Minggu, 25 September 2022 malam.

Dia mengatakan, ledakan di Asrama Polisi Sukoharjo terjadi di perkarangan kosong sebelah rumah anggota Brimbo.

Baca Juga: Pilkada Jawa Tengah: Partai Golkar Godok Raffi Ahmad, Pengamat Teguh Yuwono Bilang Menarik

Sebagaimana dilansir dari ANTARA, Ahmad Luthfi memastikan, ledakan di Asrama Polisi tersebut bukan berasal dari aksi teror.

Baca Juga: Begini Kronologi Ledakan di Asrama Polisi Grogol Indah Solo Baru, Kaca Sampai Bergetar

Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) oleh Jibom, di lokasi ditemukan bubuk hitam yang diduga bahan untuk petasan.

Baca Juga: Kabar Duka, Jaksa Agung Muda Pidana Umum Fadil Zumhana Meninggal

"Artinya saya pastikan bahwa ledakan di wilayah kami di daerah Sukoharjo tidak ada unsur teror hanya kelalaian anggota yang menyebabkan bahan itu meledak," kata Luthfi.

Di TKP petugas penjinak bom (Jibom) menemukan dua kantong plastik ukuran 1 ons, empat bungkus plastik kosong dan sisa residu, kemudian terdapat sumbu petasan.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Terjadi Ledakan di Asrama Polisi Grogol Indah Solo Baru, Satu Polisi Jadi Korban

Baca Juga: Pilkada Kota Semarang: Hevearita Gunaryanti Rahayu Diperintah Megawati Maju Bertarung

Berdasarkan hasil pengembangan sementara bahwa paket berisi bahan petasan itu datang dari Indramayu yang dipesan tanggal 22 April 2021 oleh CV Mandiri Sujono Indramayu dikirim kepada penerima berinisial A di Klaten.

Pihak pengirim CV Mandiri Sujono telah diamankan di Polres Indramayu, begitu juga pihak penerima diamankan di Polresta Surakarta untuk mendalami kejadian ledakan.

Luthfi membenarkan, anggota yang menjadi korban ledakan tersebut pernah melakukan razia terkait paket pesanan daring bernama bubuk hitam yang diduga petasan oleh CV Mandiri Sujono disebut sebagai bahan untuk mengusir tikus di wilayah Klaten.

Baca Juga: Pilkada Jakarta, Didik J Rachbini: Gagasan Pasangkan Anies Baswedan dan Ahok adalah Eksperimen Berani

Baca Juga: Iwan Bule Inginkan Lawan Timnas Indonesia Dari Peringkat 50 an FIFA, Ini Daftarnya!

Meski ada indikasi kelalaian anggota, Luthfi menegaskan pihaknya masih melakukan pendalaman dengan memeriksa anggota yang menjadi korban ledakan.

Namun karena kondisinya sedang sakit akibat ledakan tersebut, pemeriksaan bakal dilakukan setelah pulih. Tetapi pemeriksaan dilakukan terhadap anggota uang lainnya, dan membenarkan pernah ada operasi COD pengiriman bahan bubuk hitam untuk bahan petasan pada hari sesuai jadwal pengiriman.

Baca Juga: Pilkada Depok: PKS dan Golkar Sepakat Gotong Royong Usung Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi Arafiq

"Nanti penyidikan lengkap besok akan dirilis secara intensif, baik dari inafis, labfor, kiranya masyarakat tidak usah resah tidak ada teror sama sekali," kata Luthfi.***

Berita Terkait