DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Dampak Desa Wisata Bilebante: Dulu Banyak yang Jadi TKI, Kini Berkurang Drastis

image
Dampak Desa Wisata Bilebante: Dulu Banyak yang Jadi TKI, Kini Berkurang Drastis/ Dok Antara

ORBITINDONESIA - Pariwisata berbasis desa ternyata mampu berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat. Buktinya, ada di Desa Bilebante, Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Dulu masyarakat Desa Bilebante mayoritas bekerja sebagai TKI di luar negeri. Sejak adanya Desa Wisata Bilebante, pendapatan ekonomi masyarakat meningkat.

Direktur Desa Wisata Hijau Bilebante Pahrul Azim mengatakan Desa Wisata Bilebante berhasil menciptakan lapangan kerja bagi calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI), sehingga calon TKI tersebut tidak perlu lagi ke luar negeri untuk mencari nafkah.

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Baca Juga: Cek UMP Jawa Tengah 2023, Ganjar Pranowo Umumkan Kenaikan Upah Sebesar 8,01 Persen

"Sebagaimana diketahui memang Lombok terkenal dengan TKI, termasuk di Bilebante. Namun berkat pengembangan desa wisata ini, TKI pun berkurang," ungkap Pahrul Senin, 28 November 2022.

Ia memerinci pengurangan keberangkatan TKI, terutama Tenaga Kerja Wanita (TKW) dari Desa Bilebante cukup signifikan, yakni dari 30 persen sampai 40 persen pada 2007-2015 menjadi 15 persen pada 2019.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

Pengurangan yang cukup tinggi tersebut terutama bagi terapis yang pada awalnya menjadi TKI untuk bekerja di luar negeri dan sekarang sudah dilatih untuk bekerja di Desa Wisata Bilebante.

Baca Juga: Film Kupu kupu Malam, Kisah Tuna Susila yang Banting Tulang untuk Menyambung Nyawa

"Pada awalnya memang sulit mengajak masyarakat calon TKI tersebut untuk bekerja di sini karena memang awalnya desa ini adalah lahan tambang. Namun setelah desa ini kami kembangkan menjadi desa wisata dan kami lakukan musyawarah, barulah mereka mau terlibat," tuturnya.

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

Pahrul menjelaskan ciri khas desa wisata Bilibante adalah paket wisata yang terdiri dari kuliner, homestay, bersepeda, kelas memasak, spa, kebun herbal, dan pasar pancingan.

Setelah pandemi COVID-19 mereda, terdapat sekitar 200 orang per minggu yang mengambil paket wisata tersebut dari berbagai kota di Indonesia, antara lain Jakarta, Riau, Aceh, Kalimantan, Sidoarjo, dan Malang.

Baca Juga: Polisi: Autopsi Jenazah Kasus Kematian Satu Keluarga di Kalideres Masih Berjalan

Baca Juga: Yasonna H Laoly Dampingi Megawati Soekarnoputri Selama Jadi Juri Jayed Award 2023 di Roma

Tetapi jumlah tersebut masih cukup jauh dari sebelum pandemi yang bisa mencapai 800 orang per minggu.

Desa Bilebante terdiri dari delapan dusun yaitu Dusun Karang Ide I, Dusun Karang Ide II, Dusun Bilebante, Dusun Tapon Timur, Dusun Tapon Barat, Dusun Jinggale, Dusun Karang Kubu, serta Dusun Karang Baru.

Dari delapan dusun tersebut, terdapat enam dusun yang berpartisipasi dalam desa wisata.

Baca Juga: Jadi Juri Zayed Award 2024, Megawati Diwawancarai Radio Vatikan

Adapun Desa Bilebante memiliki 4.526 jiwa penduduk daru 1.400 kepala keluarga.***

Berita Terkait