DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

KABAR GEMBIRA, Presiden Jokowi Nyatakan PSBB PPKM Mungkin Berhenti Akhir Tahun Ini, COVID 19 Menurun Terus

image
Presiden Jokowi Sewaktu Memimpin Rapat Terbatas Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Istana Merdeka, Jakarta, Senin 4 Juli 2022.

ORBITINDONESIA - Presiden Jokowi mengatakan pemerintah pada akhir tahun 2022 kemungkinan akan menyatakan status pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berhenti.

“Hari ini, kemarin, kasus harian kita berada di angka 1.200, dan mungkin nanti akhir tahun, kita akan menyatakan berhenti PSBB, PPKM kita,” kata Presiden Jokowi pada Outlook Perekonomian Indonesia Tahun 2023, di Jakarta, Rabu 21 Desember 2022.

Presiden mengatakan hingga data terakhir, kecenderungan penurunan kasus harian COVID-19 terus berlangsung.

Baca Juga: WOW, Baru Diresmikan Jokowi, Bendungan Semantok Ternyata Bendungan Terpanjang se Asia Tenggara

Jokowi mencontohkan bahwa hingga Selasa 20 Desember 2022, kasus COVID-19 secara harian sebesar 1.200 kasus. Jumlah itu menunjukkan penurunan drastis dibanding puncak kasus saat varian COVID-19 Omicron yang mencapai 64 ribu kasus.

“Perjalanan seperti itu harus kita ingat betapa sangat sulitnya,” katanya.

Presiden Jokowi mengatakan situasi sulit pandemi COVID-19 dapat dikelola dengan baik, sehingga menjadi terkendali. Hal itu karena pemerintah bersikap tenang dan melakukan kalkulasi dengan cermat untuk mengendalikan situasi sulit.

“Kita ingat saat itu, alat pelindung diri kurang, oksigen tak ada. Pasien numpuk di rumah sakit. Untung kita saat itu masih tenang, tidak gugup, tidak gelagapan, sehingga situasi yang sangat sulit itu dapat kita kelola dengan baik,” ujarnya.

Baca Juga: Ini Profil Lengkap Bendungan Semantok di Nganjuk yang Diresmikan Presiden Jokowi 20 Desember 2022

Jokowi juga menceritakan saat COVID-19 varian Delta masuk ke Indonesia, hampir 80 persen menteri di kabinet menyarankan dirinya untuk melakukan lockdown. Saat itu kasus harian COVID-19 mencapai 56 ribu kasus.

Saya ingat hampir 80 persen menteri menyarankan saya untuk lockdown, termasuk masyarakat juga menyampaikan hal yang sama. Kalau itu kita lakukan saat itu, mungkin ceritanya akan lain sekarang ini,” kata Jokowi. ***

Berita Terkait