DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Mengenal Hevearita G Rahayu dari Mata Ganjar Pranowo, Sosok Perempuan Pertama yang Jadi Wali Kota Semarang

image
Mengenal Hevearita G Rahayu dari Mata Ganjar Pranowo, Sosok Perempuan Pertama yang Jadi Wali Kota Semarang/Dok Pemprov Jateng

 

ORBITINDONESIA- Semarang mencatat sejarah baru. Setelah sekian lama, kini Wali Kota Semarang dipimpin oleh seorang perempuan, ia adalah Hevearita G Rahayu atau yang akrab disapa Mbak Ita.

Lantas siapansosik Hevearita G Rahayu? Sosok ini ternyata punya kesan tersendiri bagi Ganjar Pranowo.

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Ganjar Pranowo telah menemui Hevearita G Rahayu untuk melantik dirinya sebagai i Wali Kota Semarang, sisa masa jabatan 2021-2026.

Baca Juga: Ramai Arab Saudi Buka Judi Kasino Besar Besaran Agar Dekat dengan Israel, Ternyata Pernah Ada Isu Kasino Halal

Pelantikan juga dihadiri Presiden RI kelima, Megawati Soekarnoputri.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

Pada kesempatan itu, Ganjar mengaku kehadiran Megawati memberikan semangat dan energi, khususnya dalam hal bekerja melayani masyarakat.

“Keberadaan Ibu di tengah-tengah kami ini adalah suntikan energi luar biasa bagi kami untuk lebih bersemangat bekerja dalam melayani masyarakat,” kata Ganjar dalam sambutannya, dikutip Orbit Indonesia dari laman Jatengprov, Selasa 31 Januari 2023.

Baca Juga: Sebelum Memutuskan Tutup Layanan di Tahun 2023, JD ID Ternyata Sempat PHK Besar Besaran di Tahun 2022

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

Ganjar mengatakan, saat ini ada sembilan kepala daerah perempuan di Jawa Tengah, terbanyak se-Indonesia.

Spesial bagi Mbak Ita, sapaan akrab Hevearita, karena menjadi walikota perempuan pertama dalam sejarah Pemerintahan Kota Semarang.

“Inilah manifestasi spirit Marhaenisme dan Sarinah di era modern,” ucap Ganjar.

Baca Juga: Yasonna H Laoly Dampingi Megawati Soekarnoputri Selama Jadi Juri Jayed Award 2023 di Roma

Baca Juga: Survei Polmatrix Indonesia: Elektabilitas Prabowo Subianto Dilangkahi Anies, Ganjar Pranowo Masih Tertinggi

Gubernur Jateng dua periode itu lantas mengutip pemikiran Bung Karno dalam buku Sarinah, yakni ‘Yang mula-mula induknya kultur, dialah pembangun kultur yang pertama.

Dia dan bukan laki-laki. Dialah pembentuk pembangun peradaban manusia yang pertama’.

Baca Juga: Jadi Juri Zayed Award 2024, Megawati Diwawancarai Radio Vatikan

Dari situ, Ganjar teringat pada sosok Kunti dalam epos Mahabharata. Digambarkan, Kunti sebagai perempuan tidak asal ‘nerima ing pandum‘, tapi juga sosok yang ‘nggetih’, berjuang untuk rakyatnya, sekaligus guru yang membangun kultur serta adab bagi anak-anaknya.

“Kehebatan Kunti menitis pada para kepala daerah perempuan. Mereka bukan saja mampu menjadi pesaing serius dalam hal prestasi, beberapa di antaranya malah lebih berani dan progresif daripada kepala daerah laki-laki,” tuturnya.

Ketua PP Kagama itu mencontohkan progresivitas Bupati Grobogan. Ia mengajukan pinjaman Rp115 miliar untuk percepatan pembangunan 19 kecamatan di Grobogan.

Baca Juga: Dugaan Operasi Tangkap Tangan Gubernur Abdul Gani Kasuba, KPK Gelandang 3 Pejabat Maluku Utara ke Jakarta

Terobosan brilian ini mengatasi APBD Grobogan yang sangat kecil untuk biaya pembangunan.

Ada juga Sri Mulyani, Bupati Klaten yang menggandeng Badan Tenaga Nuklir Nasional untuk mengembangkan Padi Rojolele.

Hingga melahirkan varietas Rojolele Srinar dan Rojolele Srinuk yang punya usia tanam lebih pendek dan tahan hama. Harganya pun lebih tinggi.

Baca Juga: BMKG: Hujan Lebat Berpotensi Turun di Beberapa Kota

Adapun di Kota Semarang saat ini, kata Ganjar, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Ganjar menegaskan, siap menghasilkan kolaborasi solutif dengan Mbak Ita, sapaan akrab Wali Kota Semarang.

“Mbak Ita, saya mendorong terus untuk mengoptimalkan seluruh potensi Kota Semarang. Mulai perdagangan, industri, transportasi, pendidikan, wisata hingga persoalan infrastruktur,” ujarnya.

Soal rencana pembangunan Simpang Lima Underground dan reaktivasi jalur trem, Ganjar menilai dua hal itu bakal mengungkit Kota Semarang semakin maju.

Baca Juga: Peringati Hari Bela Negara, Ibnu Chuldun: Bersatu dan Berkontribusi untuk Indonesia Maju

“Titip juga Mbak Ita, potensi anak muda. Mereka yang bergerak di dunia teknologi, E-Sport, UMKM, seni budaya sampai olahraga. Dengan fasilitas yang tepat, Semarang pasti akan lebih hidup kotanya,” ucapnya.

Terinspirasi dari pertunjukan sendratari di Candi Prambanan, Ganjar yakin hal serupa bisa dilakukan di Kota Lama. Misalnya dengan pertunjukan soal Riwayat Gula.

Atau mengemas ulang pertunjukan wayang orang Ngesti Pandawa, agar lebih menarik bagi wisatawan.

Baca Juga: Permohonan Layanan Melonjak, Sandi Andaryadi: Imigrasi DKI Jakarta Harus Bekerja Prima

Termasuk, persoalan rob dan banjir yang masih terjadi di Ibu Kota Jawa Tengah ini. Ganjar mengajak Wali Kota Semarang yang baru untuk mengawasi beberapa pekerjaan besar, seperti Jalan Tol Semarang-Demak yang sekaligus jadi tanggul laut.

“Termasuk rencana pembangunan kolam retensi di Terboyo yang kita harapkan mampu mengendalikan rob dan banjir di Kota Semarang,” ujarnya.

Ganjar juga mengatakan hal paling penting yang selalu ditekankan Megawati, yakni untuk menjaga amanat dan selalu turun menemani rakyat.

Baca Juga: Denny JA: Puisi Esai Waktunya Masuk Kampus dan Sekolah

“Kita para kepala daerah untuk selalu menjaga amanat rakyat, agar kita tak pernah lelah turun menemani masyarakat, duduk dan nglesot bersama rakyat, karena jabatan cuma mandat,” tandasnya.

Sebagai informasi, Hevearita G Rahayu atau yang akrab disapa Mbak Ita, dilantik sebagai Wali Kota Semarang sisa masa jabatan 2021-2026.

Mbak Ita menggantikan Hendrar Prihadi yang kini menjabat Kepala LKPP RI.***

Berita Terkait