DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Monash University Bikin MoU dengan Pemprov Jawa Barat Terkait Revitalisasi Sungai Citarum

image
Ilustrasi kawasan Sungai Citarum. Ada MoU antara Monash University dan Pemprov Jawa Barat tentang revitalisasi sungai ini.

ORBITINDONESIA.COM - Monash University, kampus asing pertama di Indonesia, Kamis 11 Mei 2023 telah menandatangani MoU (memorandum saling pengertian) dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam pengelolaan limbah terintegrasi.

Monash University akan membantu Pemprov Jawa Barat, dalam membangun solusi penanganan limbah padat dan cair, guna menghilangkan pembuangan sampah plastik ke sungai Citarum.

Penandatanganan ini dilakukan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Pro Vice-Chancellor and President of Monash University, Andrew Macintyre secara virtual di Gedung Pakuan Bandung.

Baca Juga: Bioskop Trans TV Colossal Ketika Anne Hathaway Punya Ikatan Batin dan Mistis dengan Raksasa di Korea

Dengan MoU ini, Monash University akan menjalin kemitraan formal selama 5 tahun (2023-2027) dengan PemprovJawa Barat.

Kolaborasi ini juga akan melibatkan kerja sama dengan para peneliti dari Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran, Badan Ilmu Pengetahuan Nasional Australia, Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation (CSIRO) dan Swiss Federal Institute of Aquatic Science - Eawag. 

Seluruh pihak yang terlibat akan berkontribusi dengan berbagai keahlian multidisiplin, dan dikolaborasikan dengan pengambilan keputusan yang berorientasi pada masyarakat di sekitar sungai Citarum.

Proyek ini nantinya akan menggabungkan inovasi teknologi dan sosial, dan membentuk laboratorium hidup untuk mempelajari proses transformasi sungai, dan secara jangka panjang akan memberikan perubahan bagi salah satu sungai terkotor di dunia. 

Baca Juga: The Outpost, Film Perang Amerika yang serang Afghanistan dengan Dalih Bertahan dari Pemberontak

Program ini akan menilai keefektifan proyek percontohan zero-waste dalam mengurangi aliran limbah ke lingkungan, dan dampak dari tidak adanya pembuangan limbah pada sungai dan bentang alam.

Tim peneliti juga akan mengembangkan proof of concept untuk pengelolaan sampah secara terintegrasi, serta menyusun bukti untuk mengevaluasi efektivitas kebijakan pada skala lokal, nasional, dan internasional.

Dalam jangka panjang, pengetahuan baru yang dihasilkan dari proyek ini akan digunakan sebagai strategi dalam mengatasi pencemaran sungai di Sungai Citarum dan sungai-sungai lainnya di Asia Tenggara.

Yakni, untuk meningkatkan kehidupan masyarakat rentan yang bergantung pada sungai untuk air dan mata pencaharian.

Baca Juga: PROFIL LENGKAP Muhammad Husein, Tersangka Pembunuh Irwan Hutagalung yang Memutilasi Korban karena Sakit Hati

President of Monash University Indonesia, Professor Andrew MacIntyre, mengatakan, dia sangat senang melihat terealisasinya kemitraan antar institusi, untuk memberikan layanan air dan penanganan limbah yang lebih baik. Ini pada akhirnya dapat merevitalisasi masyarakat, ekonomi, dan lingkungan.

“Kemitraan ini membawa kami selangkah lebih dekat dalam mewujudkan visi untuk menciptakan sungai yang bersih, sehat, dan produktif, dengan menggunakan pendekatan baru yang memanfaatkan limbah, sehingga mendorong masyarakat menuju keberlanjutan,” katanya.

Sementara itu, Gubernur Ridwan Kamil menyatakan, Pemerintahnya berkomitmen kuat untuk mengatasi persoalan polusi sungai Citarum.

“Saya berharap kolaborasi antara pemerintah dengan para peneliti dari Universitas Indonesia, Universitas Padjajaran dan Monash University ini dapat menjadi awal bagi kami agar dapat mewariskan Citarum ke generasi berikutnya sebagai sungai yang bersih dan manusiawi,” ujar Ridwan.***

 

Berita Terkait