DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Keyakinan Unik Masyarakat dalam Tradisi Rebo Wekasan: Malam Turunnya Musibah

image
Ilustrasi keyakinan akan datangnya musibah di Rebo Wekasan.

ORBITINDONESIA - Tradisi Rebo Wekasan menjadi salah satu kearifan lokal masyarakat Indonesia yang masih dijaga hingga saat ini.

Tradisi Rabu Wekasan tahun ini jatuh pada hari Rabu, 21 September 2022.

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Tanggal tersebut menjadi waktu penyelenggaraan tradisi Rebo Wekasan karena menjadi hari Rabu terakhir di bulan Safar.

Baca Juga: Lengkap, Begini Prosesi Tradisi Rebo Wekasan yang Masih Dilestarikan Masyarakat di Indonesia

Sejarah munculnya tradisi Rebo Wekasan bermula sejak ratusan tahun lalu.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

Meski terdapat berbagai versi soal kemunculan pertama tradisi Rebo Wekasan di tengah masyarakat Nusantara, namun nyaris tidak ada pihak yang mempersoalkan perbedaan tersebut.

Namun, ada suatu keyakinan unik di tengah masyarakat Indonesia, soal menjelang pelaksanaan tradisi Rebo Wekasan.

Baca Juga: Simak Sejarah Munculnya Tradisi Rebo Wekasan dari Berbagai Versi

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

Keyakinan tersebut adalah turunnya hal-hal yang membawa kesialan di hari Rabu terakhir bulan Safar.

Bahkan, ada yang menyebut sebanyak 320.000 kesialan atau musibah yang akan terjadi di hari itu.

Karena itu, untuk menghalau kesialan tersebut, masyarakat melaksanakan tradisi Rebo Wekasan yang disisi dengan berbagai amalan seperti pengajian, sedekah, dan shalat sunnah.

Baca Juga: Yasonna H Laoly Dampingi Megawati Soekarnoputri Selama Jadi Juri Jayed Award 2023 di Roma

Baca Juga: Tradisi Rebo Wekasan 2022 Jatuh Tanggal Berapa, Simak Keterangannya di Sini

Selain itu, saat Rebo Wekasan, masyarakat yang melaksanakan juga akan membaca doa tolak bala untuk menghindari musibah di hari itu.

Berikut doa tolak bala dibaca di malam Rebo Wekasan:

Baca Juga: Jadi Juri Zayed Award 2024, Megawati Diwawancarai Radio Vatikan

???????? ??????? ?????? ?????????? ???????????? ?????????????? ??????????? ???????? ??????????? ??????????? ??? ?????? ??????? ????? ?????? ???? ????????? ????????????????? ??????? ????????? ???????????? ??????????????? ??????? ??? ????? ??????????????. ???????? ?????? ??? ?????????? ???????? ????? ?????????? ???????? ??????? ??????? ????????. ???????? ????????? ??????????? ?????? ???? ???????? ????? ????????????? ????????????? ???? ??????????????

"Allahummadfa’ ‘annal ghalaa’a wal wabaa’a wal fahsyaa’a wal munkara was suyuufal mukhtalifata wasy syadaa’ida wal mihana maadhahara minhaa wa maabaathana. Mim balaadinaa indonesia khaasshataw wa saairil buldaanil muslimiina ‘aammatan yaa rabbal 'alamiin. Rabbana aatina fiddunyaa khasanah wafil aakhirati khasanah waqinaa 'adzabannaar."

Baca Juga: Mari Kenali Bahasa Indonesia Sebagai Budaya Nasional

Baca Juga: Dugaan Operasi Tangkap Tangan Gubernur Abdul Gani Kasuba, KPK Gelandang 3 Pejabat Maluku Utara ke Jakarta

Artinya: Ya Allah, hindarkanlah dari kami kekurangan pangan, cobaan hidup, penyakit-penyakit, wabah, perbuatan-perbuatan keji dan munkar, ancaman-ancaman yang beraneka ragam, paceklik-paceklik dan segala ujian, yang lahir maupun batin dari negeri kami Indonesia ini pada khususnya dan dari seluruh negeri kaum muslimin pada umumnya, Yaa Allah Tuhan Sekalian alam. Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka".

Itulah keyakinan unik pada sebagian sebagian masyarakat jelang tradisi Rebo Wekasan.***

Berita Terkait