ORBITINDONESIA - Drone yang menerbangkan paket langsung ke pintu rumah warga bisa menjadi alternatif moda transportasi konvensional yang ramah lingkungan. Demikian laporan Scientific American, yang dikutip orbitindonesia pada 17 Agustus 2022.

Ada studi yang membandingkan dampak lingkungan dari berbagai metode pengiriman 'last-mile' , yang mengambil paket di akhir perjalanannya. Studi ini menemukan, emisi gas rumah kaca per paket adalah 84% lebih rendah untuk drone daripada truk diesel.

Drone juga mengonsumsi energi per paket hingga 94% lebih sedikit daripada truk.

Baca Juga: Puisi Esai Denny JA: Rama Menjemput Kematian

Penelitian yang diterbitkan pada 5 Agustus di jurnal Patterns, menunjukkan, menggunakan drone untuk mengirimkan obat-obatan dan barang-barang kecil lainnya dapat mengurangi dampak lingkungan dari pengiriman produk.

Drone dapat digunakan untuk mengangkut produk obat seperti produk darah, vaksin, obat-obatan, dan sampel medis.

Pengiriman medis dapat terbang masuk dan keluar dari daerah terpencil atau lokasi yang tidak dapat diakses, dibandingkan dengan truk atau sepeda motor.

Pengiriman drone medis dianggap berjasa untuk menyelamatkan nyawa selama pengiriman darurat darah di Rwanda dan bantuan pasca-badai di Puerto Rico.

Baca Juga: AS Kembangkan Peluru Artileri Ramjet 155 untuk Ungguli Rusia dan China di Pertempuran Darat

Drone telah diusulkan sebagai solusi untuk mengirimkan makanan siap saji dengan cepat, seperti pizza, taco, dan minuman beku.

Foodpanda telah mengujicobakan pengiriman makanan di Singapura menggunakan drone multirotor dari ST Engineering dan di Pakistan menggunakan drone VTOL dari Woot Tech.***