DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Gabriel Garcia Marquez: Kisah Para Peziarah yang Janggal

image
Karya Gabriel Garcia Marquez

ORBITINDONESIA - Kemuraman, kegigihan, duka lara, melankolis serta aspirasi dalam menjalani kehidupan di tanah rantau yang asing menjadi satu kesatuan yang diramu dengan apik oleh penulis kawakan asal Amerika Latin, yakni Gabriel Garcia Marquez, dalam bukunya berjudul Strange Pilgrims yang rilis tahun 2006.

Buku Gabriel Garcia Marquez ini berisi 12 cerita pendek yang memiliki keterkaitan satu sama lain, mengenai kehidupan orang Amerika Latin di tanah Eropa dengan nasib dan jalan hidup yang berbeda. Setiap kisah dia utarakan dengan gaya kepenulisannya yang khas, realisme magis.

Dalam satu kisah, Gabriel Garcia Marquez dengan piawai menceritakan soal pelacur tua asal Brasil yang sendirian dan sibuk mengatur logistik kematian dan penguburannya. Dia bahkan melatih anjingnya untuk menemukan kuburannya di masa depan dan melatihnya untuk menangis di kuburan itu.

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Baca Juga: Sebut Aksinya Mengedukasi, Pesulap Merah Tidak Gentar Dipolisikan Asosiasi Dukun Indonesia

Atau dalam cerita lain, "Bon Voyage, Mr. President" di mana seorang kepala negara yang digulingkan menggadaikan perhiasan istrinya untuk membayar operasi penyelamatan jiwa.

Dalam "Tramontana" narator bersaksi tentang efek bunuh diri dari angin pedalaman kering yang bertiup dari pegunungan.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

Ada juga kisah berjudul "The Saint", di mana seorang lelaki tua membawa sebuah peti mati berisi tubuh putrinya yang belum terurai secara ajaib di Roma. Dia dengan putus asa berupaya bertemu dengan Paus, agar bisa menunjukkan peti mati putrinya dan meminta menguduskannya.

Ada juga kisah lain seperti  seorang wanita yang mencari nafkah dengan menjual mimpinya, atau seorang istri yang terjebak di rumah sakit jiwa oleh rantai peristiwa yang rumit.

Baca Juga: Jaga Transparansi, Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir J Dihadiri Lembaga Lain, Apa Saja?

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

Atau, peristiwa cuaca yang menyebabkan pengunjung liburan kehilangan akal sehat, dan metafora lain yang membingungkan tetapi memukau, tentang bagaimana rasanya membuat "rumah" di tempat yang tidak dikenal.

Kisah-kisah yang diceritakan Marquez dalam kumpulan cerpennya ini juga mengangkat suara kemuraman, sekaligus perayaan pada keanehan hidup dari mereka yang terasing, orang Amerika Latin dan Karibia, yang hidup di Eropa.

Kisah mereka datang dari Jenewa dan Roma, Paris, Barcelona, ????Napoli dan Wina, kota-kota kosmopolitan yang penuh dengan pendatang dan turis di mana para karakter menghuni hotel murah atau penginapan yang menyedihkan, dan berkumpul dengan sesama warga negara di bistro sudut dan bar untuk bertengkar dan mengobrol.

Baca Juga: Yasonna H Laoly Dampingi Megawati Soekarnoputri Selama Jadi Juri Jayed Award 2023 di Roma

Dalam karyanya tersebut, Marquez mempertahankan gaya kepenulisan realisme magis, yang membuat namanya harum di dunia kesusastraan hingga membawanya meraih Nobel Sastra pada tahun 1982.

Baca Juga: O Henry dalam The Skylight Room: Bintang Itu Adalah Harapan

Marquez pernah mengaku bahwa keduabelas kisah itu merupakan hasil perenungan panjangnya, yakni selama 18 tahun.

Baca Juga: Jadi Juri Zayed Award 2024, Megawati Diwawancarai Radio Vatikan

Judul Buku      : Strange Pilgrims

Penulis               : Gabriel Garcia Marquez

Tahun Terbit  : 2006

Baca Juga: Dugaan Operasi Tangkap Tangan Gubernur Abdul Gani Kasuba, KPK Gelandang 3 Pejabat Maluku Utara ke Jakarta

Penerbit           : Vintage

Sumber          : https://archive.nytimes.com/www.nytimes.com/books/97/06/15/reviews/marquez-pilgrims.html?scp=17&sq=barcelona%2520hotels&st=cse

Sumber: Aplikasi Buku Pintar AHA

Baca Juga: BMKG: Hujan Lebat Berpotensi Turun di Beberapa Kota

Peringkas: Amelia Fitriani

Editor: Satrio Arismunandar***

 

Berita Terkait