DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Buku 99 Kiai Kharismatik Indonesia, Riwayat, Perjuangan, Doa dan Hizib

image
Buku 99 Kiai Kharismatik Indonesia

ORBITINDONESIA - Buku bertajuk 99 Kiai Kharismatik Indonesia Jilid 1 ini berisi kumpulan biografi para ulama dan kiai paling berpengaruh dalam perkembangan sejarah Islam di Indonesia.

Penulisnya adalah salah satu kiai penulis yang berkontribusi besar mendokumentasikan berbagai naskah penting organisasi massa Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU).

Menurut Martin van Brunessen, para pengamat luar negeri selalu menjadikan karya-karya kiai haji A. Aziz Masyhuri sebagai referensi wajib ketika mereka mendalami Islam di Indonesia, khususnya tentang NU, pondok pesantren, dan Ahlussunnah wal Jamaah.

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Baca Juga: Syaefudin Simon: Haji yang Mahal dan Pengabdi Setan

Dan, salah satu karya representatifnya mengenai ulama pesantren yang telah berkontribusi sebagai motor penggerak sejarah Islam Indonesia adalah buku ini.

Dalam penulisan buku ini, penulis menyajikan hasil penelusuran dan permenungannya selama bertahun-tahun, menyusun serpihan-serpihan kisah para kiai yang tercecer, kemudian merangkainya menjadi biografi yang utuh.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

Pembaca diajak bertamasya menyelami kembali latar sejarah masa lampu, menelusuri perjalanan dan perjuangan para kiai dalam mempelajari Islam, mendidik umat, hingga jihad membela tanah air dari penjajahan.

Pada buku ini pula, kita akan menyaksikan pengalaman-pengalaman luar biasa dan karamah para kiai dan ulama yang dekat dengan Allah Swt. sekaligus pembela rakyatnya dari segala macam penindasan.

Baca Juga: Samsung Galaxy Tab A7 Lite Sasar Pengguna Anak, Spesifikasi Dilengkapi Parental Control, Samsung Kids, Game

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

Lewat buku ini, kita akan tahu bahwa rupanya kaum sarungan yang selama ini distereotipkan kolot, justru menjadi poros sejarah.

Mereka bukan saja menjadi agen pencerdasan rakyat, melainkan juga agen perubahan sosial dan sejarah Indonesia secara umum.***

 

Berita Terkait