DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Tumbuh 5,31 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lebih Baik dari AS dan Tiongkok

image
Ilustrasi, masyarakat mengunjungi pusat perbelanjaan modern. Pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan gejala positif 2022.

ORBITINDONESIA - Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Arif Budimanta mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih baik daripada Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok.

Arif menerangkan, hal tersebut lantaran pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan kinerja yang baik, yakni 5,31 persen sepanjang 2022.

Baca Juga: Bursa Transfer Liga 1: Resmi, Rizky Pellu CLBK dengan PSM Makassar

Baca Juga: MotoGP: Tim Motor Balap Nuansa Indonesia Sambangi Jakarta

Menurutnya, angka pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut berkat ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang tumbuh 4,93%, investasi 3,87%, ekspor 16,28% dan dikurangi impor yang tumbuh 14,75%, serta konsumsi pemerintah -4,51%.

"Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan dengan Amerika Serikat yang tumbuh 2,1%, Uni Eropa 3,6%, Tiongkok 3,0%, dan Korea Selatan 2,6%. Meskipun lebih rendah jika dibandingkan dengan India yang tumbuh 7,0%," kata Arif dalam keterangan tertulisnya pada Senin, 6 Februari 2023.

Baca Juga: Ingin Berkebun Tapi Halaman Sempit, Ini Tips Budidaya Kangkung dengan Sistem Hidroponik

Baca Juga: Gempa Turki dan Suriah Terparah Sejak 1999, AS Siap Kirim Bantuan

Dia menuturkan bahwa capaian tersebut menjadi modal yang cukup baik bagi Indonesia untuk menghadapi tantangan perekonomian global tahun 2023.

Menurutnya, capaian tersebut harus dijaga yakni dengan cara menjaga tingkat inflasi dan memperluas lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

Baca Juga: Kemenkumham DKI Gelar Diseminasi Penjaringan Calon Pemberi Bantuan Hukum, Ibnu Chuldun: Semangat Mengabdi

"Sehingga konsumsi dan kesejahteraan masyarakat juga mengalami peningkatan yang lebih baik lagi," tuturnya.

Baca Juga: Viral! BTS BTS BTS di Twitter, Ternyata Ada Kaitannya dengan Grammy

Menurutnya lagi, hal tersebut penting dilakukan demi sukses menghadapi tantangan perekonomian global yang sulit diprediksi.

Baca Juga: Piala AFF U19: Kalahkan Filipina 5-1, Peluang Indonesia ke Semifinal Tetap Terbuka

"Karena bagaimanapun ke depan kita memiliki tantangan berupa ekonomi global yang semakin sulit diprediksi, tantangan krisis pangan, dan juga tantangan terbatasnya daya beli masyarakat akibat keterbatasan lapangan kerja," imbuhnya.***

Berita Terkait