ORBITINDONESIA.COM - Peringatan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) ini penting untuk disimak. Pernikahan ternyata jadi modus perdagangan orang.

Modus pernikahan ini menyasar, terutama, perempuan yang ingin banget punya pasangan dari luar negeri.

Korban umumnya berpikir sederhana: Lewat pernikahan dengan orang asing, nasib mereka menjadi lebih baik. Padahal kenyataannya tidak semanis itu.

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Baca Juga: MotoGP Portugal: Hasil Sprint Race, Bagnaia Urutan Pertama Marquez Tempat Ketiga

Di negara orang, korban justru diperlakukan buruk dan bernasib tragis di tangan pasangan yang semula didambakannya itu.

Ini misalnya yang dialami 29 perempuan asal Jawa Barat dan Kalimantan Barat pada Juni 2019. Para korban yang umumnya berasal dari keluarga berpendidikan rendah dan miskin dipikat dengan iming-iming menikah dengan pria asal negara China.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

Boro-boro kebahagiaan yang didapat. Yang ada, para korban malah mengalami kekerasan dalam rumah tangga dan diperlakukan seperti budak.

Supaya tidak mdenjadi korban, KemenPPPA memberi saran. Perempuan yang berniat menikah dengan pria negara asing harus untuk mengenal lebih dalam calon pasangan yang akan dinikahi.

Baca Juga: BRI Liga 1: Persebaya Surabaya Melawan Persikabo 1973, Bajul Ijo Sukses Lakukan Comeback

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

Termasuk siapa dia, bibit bobotnya, dan kondisi kehidupannya. Juga tidak mudah terpedaya janji manis orang atau agen yang kasih iming-iming tidak masuk akal.

Mudah-mudahan itu bisa mengurangi resiko penipuan perdagangan orang melalui modus pernikahan. Tingkatkan sikap waspada terhadap pernikahan yang cuma modus untuk perdagangan orang. ***