DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Sedih, Produksi Ikan di Danau Maninjau Berkurang Drastis Akibat Air Tercemar Kadar Amonia Pakan

image
Sedih, Produksi Ikan di Danau Maninjau Berkurang Drastis Akibat Air Tercemar Kadar Amonia Pakan

ORBITINDONESIA.COM- Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Agam, Sumatera Barat mencatat produksi ikan air tawar di Danau Maninjau berkurang drastis dari 3 ribu ton menjadi 900 ton setiap bulannya.

Pengurangan produksi tersebut disebabkan kondisi air Danau Maninjau yang sudah tercemar, sehingga keramba jaring apung banyak tidak beroperasi.

Ibarat senjata makan tuan, pakan yang seharusnya membuat ikan di Danau Maninjau sehat dan besar namun justru buat air tercemar karena ada kadar amonia.

Baca Juga: Polri Sediakan 20 Ribu Tiket Mudik Gratis Lebaran Idul Fitri 2023, Catat Daerah Tujuan di Jabar hingga Jatim

"Produksi ikan air tawar ini berkurang semenjak akhir 2022 sampai Maret 2023," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Agam, Rosva Deswira di Lubukbasung, dikutip dari Antara, Minggu 9 April 2023.

Ia mengatakan, saat ini produksi ikan air tawar jenis nila dan mas sekitar 20-25 ton per hari dan sebelumnya mencapai 82 ton per hari.

Berkurangnya produksi ikan itu akibat kondisi air Danau Maninjau tercemar amoniak sisa pakan ikan, sehingga bibit ikan menjadi mati.

Baca Juga: Sepanjang Arus Mudik 2023 BMKG Umumkan Potensi Hujan Lebat Akibat Bibit Siklon 98S, Catat Waktu dan Lokasinya

Dengan kondisi itu, keramba jaring apung banyak yang tidak diisi oleh para petani ikan di Danau Maninjau.

"Hanya sekitar 35 persen dari 23.359 petak keramba jaring apung yang beroperasi," katanya.

Ia mengakui, produksi ikan itu pada umumnya berasal dari kolam air deras di sepanjang aliran sungai mengaliri air danau vulkanik itu.

Baca Juga: Ini Jadwal Tayang Serial Horor Teluh Darah di Disney Hotstar, Lengkap Dengan Sinopsis

Produksi ikan itu masih aman untuk konsumsi masyarakat di Agam dan sebagian dipasarkan ke kabupaten dan kota di Sumbar, Riau, Jambi dan lainnya.

"Harga ikan nila dipasaran saat ini mencapai Rp30 ribu per kilogram dan harga sebelumnya hanya Rp25 ribu per kilogram," katanya.

Ia menambahkan, untuk ikan laut masih tersedia dan produksi tergantung dengan kondisi cuaca.

Baca Juga: PATEN! Inilah Desas desus Daftar Skuad Persija Jakarta Liga 1 2023/2024, Nilai Pasarnya Tembus Rp101 Miliar

"Apabila cuaca bagus, nelayan melaut untuk menangkap ikan dan apabila cuaca kurang bagus maka nelayan tidak melaut, sehingga berdampak dari produksi ikan air laut," katanya***

Dapatkan informasi lainnya dari kami di Google News.

 

Berita Terkait