DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Pesawat Tempur KF-21 Boramae Segera Uji Terbang Perdana Juli Ini

image
Ilustrasi, Korsel-Indonesia siap rilis KF-21 Boramae

ORBITINDONESIA - Prototipe pertama pesawat tempur KF-21 Boramae mulai meluncur untuk uji mesin, sebelum penerbangan pertamanya, yang kemungkinan akan berlangsung akhir Juli ini.

Pesawat tempur Korea yang baru itu tertangkap dalam video, di luar fasilitas Korea Aerospace Industries (KAI), saat Boramae sedang meluncur ke landasan pacu. Yakni, untuk menguji mesin General Electric F414-GE-400K-nya.

Perkembangan Boramae berlangsung pesat, meski menurut informasi KAI awal tahun ini, penerbangan perdana pesawat tempur itu seharusnya dilakukan pada Juni 2022.

Baca Juga: Cara Paling Ampuh untuk Mengubah Klik menjadi Pelanggan

Namun, tes landasan pacu ini merupakan indikasi bahwa prototipe pertama akan segera terbang. Berbagai laporan menunjukkan 22 Juli 2022 sebagai tanggal yang paling mungkin, untuk penerbangan perdananya.

Untuk program pengembangan sekaliber ini, terlambat satu bulan bisa dibilang hampir tidak berarti. Apalagi mengingat sempat ada kendala pandemi dan perbedaan pendapat dengan Indonesia, sebagai mitra program.

Bagaimanapun, program ini harus sukses karena Angkatan Udara Republik Korea (RoKAF) memiliki kebutuhan untuk segera mengganti sekitar 60 pesawat F-4E Phantom II, yang sudah makin tua. Salah satu opsi yang dipertimbangkan adalah meningkatkan pesanan untuk unit-unit KF-21 Blok 1.

KF-21 Boramae dirancang untuk semakin maju dalam kemampuan tempur dan bertahan hidup, dengan menerapkan peningkatan dalam blok-blok. RoKAF bermaksud menyebarkan 120 pesawat KF-21 Boramae pada 2032.

Baca Juga: 5 Zodiak Paling Pekerja Keras dan Berpotensi Jadi Orang Kaya

Keenam prototipe harus menyelesaikan tahap pengembangan pada 2026. Ini akan diikuti oleh produksi 40 pesawat Blok I, yang bisa lebih banyak jika keputusan dibuat untuk mempercepat penonaktifan F-4E Phantom II.

KF-21 Block 1 dianggap sebagai pesawat generasi 4.5, dengan siluet radar rendah --mirip dengan Dassault Rafale atau Boeing Super Hornet-- dan sistem elektronik domestik generasi kelima.

Radar AESA sedang dikembangkan oleh Defense Science Research Institute (ADD) dan akan diproduksi oleh Hanwha. Untuk saat ini, sedang diuji pada pesawat B-737 dan menurut pihak berwenang Korea, hasilnya sangat menguntungkan.

Berikutnya akan datang pesawat Blok 2, yang akan memiliki konstruksi yang lebih maju dan akan membawa persenjataannya secara internal. Blok 2 memiliki kemampuan menghindari radar yang lebih besar, mirip dengan pesawat siluman F-117.***

Berita Terkait