DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

PLN Batam Dukung Pertumbuhan Ekonomi Batam

image
Ekonomi Batam tumbuh pesat dan didukung PLN Batam.

ORBITINDONESIA.COM - Saat ini kehidupan sehari-hari sudah kembali normal paska pandemi Covid-19, ada kabar gembira dari Kota Batam, mengingat daerah ini menunjukkan peningkatan ekonomi yang sangat baik.

Sepanjang 2021, tingkat ekonomi Kota Batam selama 2021 tumbuh hingga 4,75 persen. Pertumbuhan ekonomi Batam bahkan lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi Nasional dan juga Negara maju Eropa seperti Inggris.

Berdasarkan perhitungan pertumbuhan ekonomi Batam setiap triwulan, target pertumbuhan ekonomi diatas 6 hingga 7 persen untuk tahun 2022 sangat mungkin untuk dicapai.

Baca Juga: Imam Shamsi Ali: Memaknai keberkahan Ramadan dan Keistimewaan Al Quran

Optimisme makin tinggi setelah kondisi pandemi Covid-19 terus menurun dan pintu masuk wisatawan mancanegara dari Singapura dan Malaysia ke Batam mulai dibuka.

Diikuti dari data BPS Batam, jumlah wisatawan mancanegara atau wisman yang berkunjung ke Kota Batam selama bulan September 2022 tercatat sebanyak 78.498 kunjungan.

Hal ini mengalami kenaikan sebesar 30,29 persen jika dibanding jumlah wisman bulan sebelumnya, dimana jumlah kunjungan wisman pada bulan Agustus 2022 sebanyak 60.249 kunjungan. Namun, jika dibandingkan dengan September 2021, kunjungan wisman September 2022 mengalami kenaikan yaitu sebesar 54.412,50 persen.

Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Provinsi Kepulauan Riau pada bulan September 2022 rata-rata 42,61 persen atau naik 1,69 persen poin dibanding TPK Agustus 2022 yang tercatat sebesar 40,92 persen.

Baca Juga: Bioskop Trans TV: Before I Fall, Dimana Kesalahan yang Ditebus harus Diperbaiki Lewan Mesin Waktu

Corporate Secretary PT PLN Batam, Hamidi Hamid memuji kinerja dan kebijakan pemerintah dalam pemulihan ekonomi serta menjaga iklim investasi di Batam.

Meski sempat dilanda pandemi, pembangunan infrastruktur masih gencar dan terus dilakukan baik, seperti akses jalan, bandara, pelabuhan maupun pengembangan kawasan khusus sehingga memberikan dampak yang sangat positif seperti saat sekarang ini.

“Tahun 2022 ini merupakan momentum Batam untuk terlahir dan bangkit kembali. Berangkat dari pertumbuhan ekonomi Batam yang semakin meningkat, sejalan juga dengan pertumbuhan penjualan listrik Batam yang naik pesat," ujar Hamidi.

"Terhitung hingga akhir tahun 2022 ini pertumbuhan penjualan listrik telah menyentuh angka 15.08 %. Bisa dikatakan perutumbuhan listrik di Batam menjadi salah satu yang tertinggi di Indonesia,” ucap Hamidi.

Baca Juga: Sambut KTT ASEAN Ke-42, Fasilitas Penunjang di Kawasan Labuan Bajo Ditingkatkan

Hamidi menambahkan, sebagai perusahaan penyedia ketenagalistrikan utama di Batam, PT PLN Batam siap menyediakan listrik untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi.

Menurutnya kenaikan pemakaian listrik ini merupakan suatu hal yang patut kita syukuri karena pertanda animo perekonomian mulai tumbuh, tentunya harus didukung.

“Saat ini daya mampu pasokan listrik PT PLN Batam adalah 579 MW, untuk beban puncak tertinggi di bulan Desember adalah 538 MW, artinya cadangan daya PLN Batam yang tersisia sekitar 41 MW," katanya.

"Oleh karena itu, demi menjaga keandalan ketersediaan listrik bagi pelanggan, PLN Batam telah merencanakan penambahan kapasitas pembangkit guna peningkatan reserve margin dalam rangka menjaga sustainability ketenagalistrikan sebesar 460 MW s.d tahun 2026, dimana dari jumlah tersebut 126 MW diantaranya berasal dari energi baru terbarukan (EBT),” tambahnya lagi.

Baca Juga: Bekas Wakil Rektor Heryandi dan Ketua Senat M Basri Unila Dituntut 5 Tahun Penjara

Namun untuk mewujudkan hal tersebut, PT PLN Batam membutuhkan dukungan dari seluruh stakeholders dan pelanggan.

“Peningkatan mutu pelayanan kepada pelanggan, peningkatan elektrifikasi, hingga mendorong pengembangan kelistrikan yang tepat sasaran, PT PLN Batam membutuhkan dukungan semua pihak," jelas Hamidi.

"Mari bersama-sama kita membangun ekonomi kota Batam dengan menjaga daya beli masyarakat, daya saing sektor industri dan bisnis, mengendalikan inflasi, serta memperkuat stabilitas perekonomian nasional,” pungkas Hamidi. ***

Berita Terkait