DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Kementerian Urusan Islam Arab Saudi Luncurkan Pameran Al Quran di Brasil

image
Ilustrasi pameran Al Quran di Brasil yang diselenggarakan oleh Kementerian Urusan Islam Arab Saudi.

ORBITINDONESIA.COM - Kementerian Urusan Islam Arab Saudi meluncurkan "Pameran Al Quran yang Mulia" di Sao Paulo, Brasil, dengan menggunakan teknologi realitas virtual.

Pameran delapan hari, yang dimulai pada 1 Mei 2023, akan membawa para tamu dan pengunjung melalui tur Masjid Nabawi Arab Saudi menggunakan teknologi realitas virtual mutakhir.

Pameran ini juga akan memamerkan sejumlah besar publikasi Kompleks Raja Fahd untuk percetakan Al Quran di Madinah, Arab Saudi dengan 77 terjemahan ayat-ayat Al-Qur'an.

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Baca Juga: Webinar Satupena Akan Diskusikan Pentingnya Kanon Literasi Bagi Bangsa

Menurut Saudi Press Agency, Kepala Departemen Timur Tengah di Kementerian Luar Negeri Brasil Sidney Leon Homeron memuji upaya bantuan Kerajaan sejalan dengan agama.

Ia menggambarkan Arab Saudi sebagai negara terkemuka dalam pekerjaan kemanusiaan, bantuan dan pembangunan di seluruh dunia.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

Kepala Pusat Toleransi Global Dr. Abdul Hameed Metwally mengatakan bahwa upaya Kerajaan disaksikan oleh semua orang, terutama dalam pelayanan Islam. Pameran Sao Paulo memberikan definisi sederhana tentang agama untuk dipahami orang.

Baca Juga: Prediksi Pertandingan Brighton vs Man United di Laga Tunda Pekan ke 28 Liga Inggris, Jadi Ajang Balas Dendam

Metwally menggambarkan Arab Saudi sebagai "Kerajaan kebaikan dan perdamaian", tempat jutaan orang datang selama musim haji setiap tahun untuk mengembalikan duta besar ke negara mereka dengan membawa pesan perdamaian dan toleransi.

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

Muslim di Amerika Latin (dari Meksiko sampai Argentina plus Karibia) sangat sedikit termasuk di Brasil. Kecuali muslim di Suriname (14 persen) yang isinya keturunan orang Jawa. ***

Berita Terkait