DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Survei SMRC: Ganjar Pranowo Raih Dukungan Tertinggi di Kalangan Pemilih Kritis

image
Ganjar Pranowo meraih dukungan tertinggi dari pemilih kritis.

ORBITINDONESIA.COM - Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyatakan elektabilitas bakal calon presiden (capres) dari PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo menjadi yang tertinggi dalam simulasi tertutup tiga nama di kalangan pemilih kritis.

Direktur Riset SMRC Deni Irvani di Jakarta, Senin 5 Juni 2023, mengatakan Ganjar Pranowo meraih suara 37,9 persen, dari dua Prabowo Subianto 33,5 persen, dan Anies Baswedan 19,2 persen.

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

"Masih ada 9,4 persen yang belum menentukan pilihan," kata Deni dalam keterangan tertulis.

Baca Juga: Jika Anies Gagal Tiket Capres: Head to Head Prabowo Versus Ganjar

Baca Juga: Ganjar Pranowo: Alumni UI Punya Komitmen Dahsyat dan Memberi Energi Buat Indonesia

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

Baca Juga: Bob Randilawe: Pesan Ganjar Pranowo untuk Barisan Sukarnois

Deni menjelaskan, suara antara Ganjar dan Prabowo tidak terpaut signifikan.

Secara statistik, selisih suara di antara mereka adalah kurang dari dua kali margin of error 3,3 persen.

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

Deni memerinci bahwa dalam enam bulan terakhir, kesukaan pemilih kepada Anies cenderung melemah. Hal tersebut menjadi salah satu penyebab mengapa elektabilitas Anies melemah dalam survei periode ini.

"Ganjar dan Prabowo terus bersaing ketat dengan dukungan yang relatif seimbang," tutur Deni.

Dia menambahkan, Ganjar diperkirakan masih bisa menaikkan elektabilitasnya apabila tingkat kedikenalannya naik.

Baca Juga: Yasonna H Laoly Dampingi Megawati Soekarnoputri Selama Jadi Juri Jayed Award 2023 di Roma

Dia mengatakan, Ganjar baru dikenal 89 persen di kalangan pemilih kritis.

"Sementara (tingkat kedikenalan) Prabowo 97 persen dan Anies 91 persen," kata Deni.

Deni menjelaskan bahwa pemilih kritis adalah pemilih yang mempunyai akses ke sumber informasi sosial dan politik secara lebih baik karena mereka memiliki telepon, sehingga bisa mengakses internet untuk mengetahui dan bersikap terhadap berita-berita sosial politik.

Baca Juga: Jadi Juri Zayed Award 2024, Megawati Diwawancarai Radio Vatikan

Mereka, kata Deni, umumnya adalah pemilih kelas menengah bawah ke kelas atas, lebih berpendidikan, dan cenderung tinggal di perkotaan.

Mereka juga cenderung lebih bisa memengaruhi opini kelompok pemilih di bawahnya.

Survei SMRC ini terakhir dilakukan pada 30-31 Mei 2023 dengan sampel sebanyak 909 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.

Baca Juga: Dugaan Operasi Tangkap Tangan Gubernur Abdul Gani Kasuba, KPK Gelandang 3 Pejabat Maluku Utara ke Jakarta

Pemilihan sampel dalam survei ini dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.

Margin of error survei diperkirakan lebih kurang 3,3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih. ***

Berita Terkait