DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Transhumanisme yang Ingin Manusia Melampaui Batasan Biologis

image
Ilustrasi Transhumanisme

ORBITINDONESIA.COM - Transhuman atau transhumanis mengacu pada individu atau penganjur filosofi transhumanisme.

Transhumanisme adalah gerakan intelektual dan filosofis yang mengeksplorasi kemungkinan dan implikasi untuk meningkatkan kemampuan manusia dan melampaui keterbatasan kondisi manusia melalui penggunaan teknologi, sains, dan penyelidikan rasional.

Transhumanisme percaya pada potensi teknologi yang muncul untuk secara signifikan meningkatkan kemampuan fisik, intelektual, dan psikologis manusia.

Baca Juga: SETI Mencari Kehidupan Berakal di Luar Bumi.

Mereka membayangkan masa depan di mana manusia dapat mengatasi penuaan, penyakit, dan keterbatasan biologis lainnya melalui kemajuan seperti rekayasa genetika, nanoteknologi, kecerdasan buatan, dan sibernetika.

Tujuan akhir dari transhumanisme adalah memungkinkan individu untuk hidup lebih lama, lebih sehat, dan kehidupan yang lebih memuaskan, dan berpotensi untuk mencapai bentuk kesadaran dan keberadaan baru.

Ini bisa melibatkan peningkatan kemampuan kognitif, meningkatkan kekuatan dan daya tahan fisik, memperpanjang umur manusia, dan bahkan mengeksplorasi kemungkinan menggabungkan pikiran manusia dengan mesin.

Transhumanisme juga mengeksplorasi pertanyaan etis dan filosofis terkait implikasi dari kemajuan ini.

Baca Juga: Musim Kemarau Tiba, 8 Jenis Makanan Ini Cocok Dikonsumsi Agar Cegah Kulit Kering dan Bersisik

Topik seperti sifat identitas pribadi, batasan peningkatan manusia, potensi risiko dan manfaat dari teknologi yang muncul, dan dampaknya terhadap struktur dan nilai masyarakat sering dibahas dalam gerakan transhumanis.

Penting untuk dicatat bahwa transhumanisme adalah bidang yang beragam dan berkembang, dengan individu dan kelompok yang berbeda memiliki berbagai perspektif dan fokus dalam kerangka yang lebih luas.

Gerakan ini menimbulkan pertanyaan etis, sosial, dan filosofis yang penting tentang sifat kemanusiaan dan potensi konsekuensi mengejar kemajuan teknologi radikal.***

Berita Terkait