DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Satrio Arismunandar: Pembaruan Pemikiran Islam Akan Menghadapi Tantangan Baru Masyarakat Informasi

image
Dr. Satrio Arismunandar tentang pemikiran Islam Cak Nur, Gus Dur dan Buya Syafii.

ORBITINDONESIA.COM - Pembaruan pemikiran Islam yang dilakukan Nurcholish Madjid (Cak Nur), KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), dan Ahmad Syafii Maarif (Buya Syafii) akan dihadapkan dengan berbagai tantangan baru masyarakat informasi. Hal itu dikatakan doktor filsafat dari Universitas Indonesia, Satrio Arismunandar.

Satrio Arismunandar mengomentari tema diskusi tentang pemikiran Islam Cak Nur, Gus Dur, dan Buya Syafii. Webinar di Jakarta, Kamis malam, 15 Juni 2023 itu diadakan oleh Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA, yang diketuai penulis senior Denny JA.

Webinar yang dikomentari Satrio Arismunandar itu menghadirkan pembicara Prof Dr Komaruddin Hidayat, Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII). Diskusi itu dipandu oleh Elza Peldi Taher dan Swary Utami Dewi.

Baca Juga: Jadi Sorotan Netizen, Inilah Profil Manik Marganamahendra, Dulu sebut DPR Pengkhianat, Kini Nyaleg

Satrio Arismunandar menyatakan, Cak Nur, Gus Dur dan Buya Syafii telah memberi kontribusi yang amat besar dalam perkembangan pemikiran Islam di Indonesia. “Tanpa kehadiran mereka, wajah Islam di Indonesia saat ini akan berbeda,” ujarnya.

Namun pada saat yang sama, lingkungan dunia tempat umat Islam hidup juga terus bergerak dan berubah. Maka, umat Islam Indonesia mau tak mau harus terus meresponsnya.

“Di sini nilai-nilai keislaman, serta pemikiran dan pemahaman kita tentang prinsip-prinsip dan pokok-pokok ajaran Islam, terus-menerus diuji. Supaya tetap relevan dan mampu memberi jawaban terhadap tantangan masyarakat informasi,” jelas Satrio.

Baca Juga: Momentum Jokowi Jalan Bersama Prabowo, Inilah Daftar Pejabat yang Mendampingi Peresmian Tzu Chi Hospital

“Pemikiran Cak Nur, Gus Dur dan Buya Syafii pada tahap tertentu telah memberi penguatan landasan, agar umat Islam Indonesia mampu merespon perkembangan zaman tersebut. Yakni, tantangan dari dunia yang dinamis dan terus berubah cepat,” lanjut Satrio.

Menurut Satrio, masyarakat informasi menawarkan kesempatan bagi umat Islam untuk terlibat dalam dialog antaragama dan menumbuhkan pemahaman di antara komunitas agama yang berbeda.

Platform online menyediakan ruang untuk diskusi yang saling menghormati, berbagi perspektif, dan membangun jembatan pemahaman antara Muslim dan pemeluk agama lain.

Ditambahkan oleh Satrio, penting untuk dicatat bahwa tanggapan terhadap tantangan masyarakat informasi dalam komunitas Islam dapat berbeda-beda di berbagai wilayah, budaya, dan interpretasi individu.

Baca Juga: LPSK Ajukan Restitusi ke Jaksa Sebesar Rp 100 Miliar, untuk Ganti Rugi yang Dialami David Ozora

Islam, seperti agama lainnya, menanggapi tantangan masyarakat informasi dengan cara yang beragam.

“Ulama dan organisasi yang berbeda dapat mengadopsi pendekatan yang berbeda, berdasarkan pemahaman mereka sendiri tentang ajaran Islam dan kebutuhan komunitas mereka,” tuturnya.***

Silakan simak berita lain ORBITINDONESIA.COM di Google News.

Berita Terkait