DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Brasil Bisa Menghadapi Kerusuhan Pemilu yang Lebih Parah Daripada Kerusuhan di Capitol AS

image
Presiden Brazil, Jair Bolsonaro telah keluar dari rumah sakit usai penyumbatan usus. (foto: pikiran rakyat)

ORBITINDONESIA - Brasil kemungkinan bisa menghadapi kerusuhan yang berpotensi berbahaya, di sekitar pemilihan presiden yang akan berlangsung di negara itu. Demikian peringatan dari seorang pejabat pemilihan senior.

Berbicara di Wilson Center, Washington DC, Rabu 6 Juli 2022, Menteri Pengadilan Tinggi Pemilihan Edson Fachin mengatakan, pemilu di Brasil berikutnya memiliki risiko kerusuhan yang "lebih parah" daripada pemberontakan 6 Januari 2021, ketika para perusuh menyerbu gedung DPR AS.

Pemilihan presiden Brasil sendiri yang kontroversial, pada Oktober 2022, diperkirakan akan mempertemukan Presiden Jair Bolsonaro yang berkuasa saat ini dengan mantan Presiden Luis Inacio Lula da Silva.

 Baca Juga: Pemimpin Israel dan Palestina Bicara Lewat Telepon untuk Pertama Kalinya Sesudah Beberapa Tahun

"Masyarakat Brasil akan memasang cermin di depan dirinya pada 2 Oktober. Apakah Brasil menginginkan perang semua orang melawan semua orang, atau apakah Brasil menginginkan demokrasi," kata Fachin.

Fachin diundang untuk mengomentari persiapan dan tantangan menjelang pemungutan suara.

Dia menjelaskan beberapa langkah yang telah diambil Komisi Pemilihan Umum (KPU), untuk meningkatkan transparansi dan legitimasi dalam pemungutan suara, yang akan dilakukan secara elektronik dan tatap muka di tempat pemungutan suara.

Organisasi Negara-negara Amerika (OAS) telah setuju untuk menjadi pengamat dalam pemilihan Brasil, katanya.

 Baca Juga: Hari Arafah Diampunkan Dosa dan Ada Waktu Doa yang Mustajab

Fachin juga memperingatkan bahwa otoritas pemilu tidak akan menerima campur tangan dari pemerintah federal atau Angkatan Bersenjata.

"Semoga Keadilan Pemilihan memenuhi misinya, dan kami akan [memenuhinya]. Peradilan Brasil tidak akan tunduk kepada siapa pun," katanya.***

 

Berita Terkait