DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

SATRIA 1 Diluncurkan, Inilah Manfaat yang Akan Dirasakan Rakyat Indonesia

image
Ilustrasi, SATRIA 1 pencapaian luar biasa dari pemerintah Indonesia untuk pengadaan internet bagi daerah 3T

 

ORBITINDONESIA.COM - Diluncurkannya Satelit Republik Indonesia atau SATRIA-1 merupakan pencapaian luar biasa yang dilakukan pemerintah Indonesia.

SATRIA 1 rencananya akan mulai beroperasi sekitar sekitar bulan November 2023 dan memiliki kapasitas 150 gigabit per detik.

Hal ini menjadikan SATRIA-1 sebagai Satelit yang memiliki kapasitas tiga kali lipat dari kapasitas sembilan Satelit telekomunikasi yang digunakan Indonesia saat ini.

Baca Juga: Jokowi Umumkan Peluncuran Satelit Milik Indonesia dengan Kapasitas Terbesar di Asia, Netizen Syok

Dilansir dari laman Spaceflight Now, satelit ini akan dioperasikan oleh anak perusahaan PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), yaitu Satelit Nusantara Tiga.

Proyek SATRIA-1 ini menelan biaya hampir USD 550 juta , atau sekitar Rp 8 triliun ini termasuk biaya untuk membangun satelit, layanan peluncuran, asuransi, dan infrastruktur darat.

Kontrak Thales juga mencakup pembangunan dua pusat kendali satelit dan stasiun telemetri.

Baca Juga: Hukum Puasa Arafah Dan Amalan Sunnah Yang Bisa Dilakukan Menjelang Idul Adha 2023

Lalu, apa manfaat yang diberikan untuk masyarakat Indonesia dengan diluncurkannya SATRIA 1?

Selama masa layanan 15 tahun, SATRIA 1 akan menyediakan layanan internet ke rumah sakit pedesaan, sekolah, dan gedung pemerintah, dengan fokus pada area dimana sambungan fiber terestrial tidak tersedia.

Indonesia merupakan negara terpadat keempat di dunia yang memiliki sekitar 6.000 pulau berpenghuni, yang menjadikannya sebuah tantangan dalam membangun infrastruktur nasional dalam hal konektivitas internet.

Baca Juga: Sukses Raih Penghargaan Internasional di WCIF Korea Selatan, Ini Kata Raffi Ahmad Soal Perjuangannya

“Ada daerah yang masih blank spot,” kata Danny Januar Ismawan, Direktur Infrastruktur Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Indonesia.

Menurutnya, teknologi satelit ini merupakan last resort jaringan telekomunikasi di Indonesia.

Mengapa menggunakan satelit?

Baca Juga: Inilah Peran Utama Hadirnya SATRIA 1 untuk Provinsi Kalimantan Utara, Prioritas di Kawasan 3T

Karena Indonesia memiliki banyak pulau, sehingga sangat akan sangat sulit jika harus menggunakan teknologi fiber optic atau microwave terestrial.

Satelit baru tidak akan menyediakan layanan internet langsung ke pengguna individu.

Sebaliknya, proyek yang didukung oleh pemerintah Indonesia ini akan mendukung pusat pendidikan dan kesehatan, serta ribuan titik akses WiFi publik di mana warga dapat terhubung ke internet dengan komputer dan telepon pintar.

Baca Juga: Hebat Selain SATRIA 1, Ternyata Indonesia Miliki 25 Satelit untuk Penunjang Infrastruktur Digital Masyrakat

“Misalnya di kantor desa, kita tempatkan WiFi di sana,” kata Usman Kansong, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Indonesia.

Menurut Usman, manfaatnya akan dirasakan secara tidak langsung kepada masyarakat karena SATRIA 1 adalah bagian dari transformasi digital yang pada akhirnya juga akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat.

“Dengan kapasitas 150 Gbps, lebih dari tiga kali kapasitas nasional yang masih digunakan saat ini, kami yakin SATRIA 1 dapat menjadi solusi atas kesenjangan digital yang masih ada di Indonesia,” kata Adi Rahman Adiwoso, Presiden Direktur PSN.

Baca Juga: SATRIA 1, Proyek Senilai Rp 8 Triliun yang Diakui Memiliki Kapasitas Terbesar di Asia Berjalan Sukses

SATRIA 1 dibangun oleh Thales Alenia Space di Cannes, Prancis, yang kemudian diangkut ke Cape Canaveral bulan lalu dengan kapal untuk memulai persiapan peluncuran akhir.

Satelit ini didasarkan pada desain pesawat ruang angkasa Spacebus Neo Thales, bus satelit terbaru perusahaan yang memulai debutnya pada tahun 2020.

Dengan diluncurkannya SATRIA 1, diharapkan pembangunan infrastruktur dan telekomunikasi tersebar merata hingga ke pelosok daerah di Indonesia.***


Dapatkan informasi menarik lainnya dari ORBITINDONESIA.COM di Google News.

Berita Terkait