DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

SATRIA 1, Proyek Senilai Rp 8 Triliun yang Diakui Memiliki Kapasitas Terbesar di Asia Berjalan Sukses

image
Pemerintah Indonesia luncurkan satelit multifungsi pertama dengan kapasitas terbesar di Asia

 

ORBITINDONESIA.COM – SATRIA 1 merupakan singkatan dari Satelit Republik Indonesia yang diluncurkan pada hari Senin Pukul 05.21 WIB atau pada hari Minggu, 18 Juni 2023 pukul 18.21 waktu Florida, Amerika Serikat.

Peluncuran SATRIA 1 berjalan sukses dan rencananya satelit tersebut akan menempati orbit 146°BT tepat di atas Pulau Papua.

SATRIA 1 merupakan satelit multifungsi pertama milik pemerintah Indonesia dengan kapasitas terbesar di Asia yang telah diluncurkan dengan roket Falcon 9 milik Space Exploration Technologies Corporation (SpaceX).

Baca Juga: Jokowi Umumkan Peluncuran Satelit Milik Indonesia dengan Kapasitas Terbesar di Asia, Netizen Syok

Peluncuran SATRIA 1 sempat tertunda 17 menit dari jadwal semula pukul 18.04 waktu setempat atau Senin 19 Juni 2023 pukul 05:04 WIB karena angin kencang.

Meskipun demikian, peluncuran SATRIA1 masih dalam periode time window peluncuran.

Tak lama setelah lepas landas, penguat tahap pertama Falcon 9 kembali ke Bumi untuk melakukan pendaratan vertikal di pesawat tak berawak SpaceX A Shortfall of Gravitas, yang ditempatkan di Samudra Atlantik di lepas pantai Florida.

Baca Juga: Sukses Raih Penghargaan Internasional di WCIF Korea Selatan, Ini Kata Raffi Ahmad Soal Perjuangannya

Sementara itu, bagian atas Falcon 9 terus membawa SATRIA-1 ke orbit transfer geosinkron, yang pada akhirnya menyebarkan satelit di sana kurang dari 37 menit setelah lepas landas.

SATRIA1 akan dioperasikan oleh Satelit Nusantara Tiga, anak perusahaan dari perusahaan satelit Indonesia, PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN).

Dilansir dari laman resmi Kementerian Kominfo, Plt Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo Arief Tri Hardiyanto, berharap agar SATRIA-1 menempati orbit dan beroperasi dengan baik.

Baca Juga: Hukum Puasa Arafah Dan Amalan Sunnah Yang Bisa Dilakukan Menjelang Idul Adha 2023

“Alhamdulillah, tadi peluncuran berlangsung dengan baik,” ungkapnya usai menyaksikan Peluncuran SATRIA1 di Kennedy Space Center, Florida, Amerika Serikat, Minggu, 18 Juni 2023 waktu setempat.

Menurut Arief, peluncuran satelit ini merupakan sebuah capaian yang sangat hebat dan keberhasilan ini terjadi atas doa seluruh rakyat Indonesia.

Setelah diluncurkan, SATRIA1 akan dipantau oleh Thales Alenia Space untuk memastikan seluruh perangkat bisa berfungsi dengan baik.

Baca Juga: Inge Anugrah Cuekin Wartawan Ketika Tanya Tentang Permintaan Ari Wibowo Tinggalkan Apartemen

"Mudah-mudahan semua perangkat yang ada di SATRIA 1 dapat bekerja dengan baik solar cell dan antenanya. Dan bisa terkendali dari stasiun bumi," jelas Arief Tri Hardiyanto.

Pesawat antariksa senilai USD550 juta ini atau sekitar 8 triliun rupiah ini diharapkan dapat meningkatkan inklusi konektivitas di Indonesia.

Dengan diluncurkannya satelit ini, diharapkan dapat menyediakan koneksi internet gratis ke 150.000 fasilitas umum, termasuk sekolah, kantor pemerintah daerah, dan fasilitas kesehatan.

Baca Juga: LSI Denny JA: Ada Pergerseran pendukung Jokowi dari Ganjar ke Prabowo?

SATRIA 1 akan memiliki kapasitas throughput 150 gigabit per detik, tiga kali lipat dari kapasitas sembilan satelit telekomunikasi yang digunakan Indonesia saat ini.

Pemerintah mengharapkan agar peluncuran SATRIA-1 berhasil dan bisa mendukung akselerasi transformasi digital nasional.***

 

 

 

 

 

Dapatkan informasi menarik lainnya dari ORBITINDONESIA.COM di Google News.

Berita Terkait