DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Frank X Wawolangi: Borong Mirage 2000, Menhan Prabowo Ikat Komitmen Qatar di IKN Nusantara

image
Ilustrasi pesawat Mirage 2000 buatan Prancis.

ORBITINDONESIA.COM - Menhan Prabowo kembali melakukan langkah diplomasi pertahanan bagi Indonesia. Setelah sebelumnya tampil menggebrak di Forum Diskusi IISS Singapore, Menhan Prabowo kembali mencuri perhatian dunia dengan langkah taktisnya memborong pesawat Mirage 2000.

Dunia? Ya dunia. Karena pembelian 12 unit Jet Tempur Mirage 2000 milik Qatar itu, dalam beberapa tahun terakhir menjadi incaran beberapa negara dan menjadi konsumsi media global.

Mengapa pesawat Mirage 2000 itu diincar? Khan bekas! Nanti dulu, industri pertahanan tidak sesimpel membeli mobil atau rumah. Banyak aspek yang harus dipertimbangkan. Mulai dari aspek diplomasi, politik, ekonomi sampai aspek chemistry (kebudayaan) pun tidak lewat dari perhitungan.

Baca Juga: Laga Timnas Indonesia vs Argentina, Erick Thohir Tunjukkan Ada Nasionalisme yang Berkibar Kuat di Sana

Karena ya itu tadi, barang yang ditransaksionalkan merupakan alat “pembunuh,” jet tempur. Simpelnya, baik penjual maupun pembeli sama-sama harus ngeklik benar. Kalau sampai salah handle, barang dagangan bisa dipakai untuk menghancurkan salah satu pihak.

Memang benar, pada 2009, Qatar pernah menawarkan jet tempur Mirage ini ke Pemerintah Indonesia. Memang benar saat itu ditawari secara gratis. Tapi tunggu dulu, saat itu gratis, tapi banyak embel-embelnya.

Pemerintah Indonesia harus membeli semua alat pendukungnya, alat tempurnya, maintenance nya (MRO) dan rudalnya. Tetap harus bayar juga dan tidak murah juga.

Sehingga Menhan Indonesia saat itu, Juwono Sudarsono mundur teratur dari tawaran itu, karena Kemenhan pada 2009 memiliki keterbatasan anggaran pertahanan.

Baca Juga: Pertahanan Timnas Indonesia Rapat, Ternyata Bikin Pemain Argentina Kewalahan, Begini Respons Lionel Scaloni

Tapi sekarang beda. Di bawah komando Prabowo, Kemenhan RI mampu mengakuisisi Mirage Qatar tersebut.

Pembelian Mirage 2000 itu juga sudah sesuai dengan rencana jangka panjang alutsista Indonesia, karena ke depan akan ada jet tempur Rafale yang masih satu pabrikan dengan Mirage 2000.

Mirage 2000 milik Qatar ini istimewa. Secara teknis jet tempur ini banyak peminatnya. Sebut saja India, Pakistan dan Bulgaria. Bahkan Prancis (negara produsen Mirage 2000) berniat membeli kembali jet tempur tersebut dari Qatar.

Namun mengapa akhirnya Indonesia yang mendapatkan? Karena Menhan Prabowo berhasil meyakinkan Qatar (negara penjual) dan Prancis (negara produsen) untuk menerima Indonesia sebagai salah satu pemilik tet tempur Mirage 2000.

Baca Juga: Nobar Indonesia vs Argentina di Alun alun Jember, Pengunjung Membludak, Dagangan Laris Manis

Yak betul, Indonesia harus mendapatkan izin dari Prancis untuk memiliki Mirage 2000. Alasannya? Yang sudah saya sebutkan di atas. Artinya, baik Prancis maupun Qatar yakin 1000 persen, Indonesia tidak akan menggunakan Mirage 2000 tersebut untuk melawan atau menyerang mereka.

Selain itu, Menhan Prabowo menjelaskan, bahwa pembelian Mirage 2000 bekas Qatar ini benar-benar dibutuhkan TNI AU untuk mengisi kekosongan jet tempur yang dimiliki Indonesia, sembari menunggu Rafale datang pada tahun 2026.

Tidak mungkin selama 3 tahun ini, sambil menunggu Rafale, Indonesia tidak memiliki jet tempur siap pakai. Jika tiba-tiba ada musuh masuk kawasan Indonesia, TNI AU akan menghalaunya dengan Mirage 2000 tersebut.

Baca Juga: Poltekpar Bali: Sumber Daya Manusia Jadi Kunci Sektor Wisata Memainkan Ekonomi di Bali dan Labuan Bajo

Bagian yang paling menariknya adalah, pembelian Mirage 2000 dari Qatar ini memiliki makna yang lebih mendalam hanya dari sekedar jual beli senjata.

Apa itu? Trust. Yes, kepercayaan. Memang benar, Qatar merupakan mitra dagang dan investasi Indonesia yang sedang berkembang dewasa ini. Bahkan pada 2023, Qatar mengadakan perayaan tahun kebudayaan atau Year of Culture dan Indonesia menjadi satu-satunya negara partner di Asia Tenggara.

Pada bidang ekonomi, Qatar terus meningkatkan investasinya di Indonesia. Sejak tahun 2016 sampai 2021, realisasi investasi Qatar di negara kita mencapai US$23,3 juta dan terus meningkat sampai sekarang.

Melihat besarnya potensi ekonomi Indonesia – Qatar sejauh ini. ditambah lagi dengan pembelian Mirage 2000, Menhan Prabowo turut memiliki andil untuk membuat hubungan Indonesia-Qatar menjadi semakin “lengket”.

Baca Juga: Waspada Polusi Udara, Berikut Tips Menjaga Diri dan Keluarga Dari Paparan Penyakit yang Ditimbulkan

Apalagi setelah deal Mirage 2000 tersebut, Qatar menjadi lebih semangat berinvestasi di Indonesia terutama pada proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Bahkan setelah berita akuisisi Mirage 2000 oleh Pemerintah Indonesia dipublished pada 15 Juni 2023, Pemerintah Qatar di hari yang sama mengunjungi Kantor Kementerian Investasi dan Maritim untuk mendiskusikan perihal investasi di IKN Nusantara dengan Menko Luhut.

Entah kebetulan atau tidak, pembelian Mirage 2000 milik Qatar tersebut, sebenarnya berbuah manis bagi Pemerintah Indonesia. Secara kebutuhan pertahanan terpenuhi, dan deal tersebut makin meyakinkan Qatar untuk berinvestasi pada proyek IKN.

Langkah strategis Menhan Prabowo ini sebenarnya win win solution dan menyenangkan semua pihak.

Baca Juga: Menyambut Hari Raya Idul Adha 2023, Catat Inilah 3 Golongan Orang yang Berhak Menerima Daging Kurban

Pertama: TNI AU memiliki jet tempur baru yang siap pakai dalam waktu dekat.

Kedua: Pemerintah Qatar dapat melepaskan beban anggaran perawatan Mirage 2000 secara total.

Ketiga: Pemerintah Indonesia mendapatkan investasi Qatar pada proyek IKN Nusantara Legacy Presiden Jokowi.

Baru jadi Menhan saja Prabowo sudah berhasil meyakinkan negara lain untuk meningkatkan investasi di Indonesia. Bagaimana jika Prabowo menjadi Presiden RI tahun 2024 ya. Pasti makin banyak investor dari negara lain yang mau bekerja sama membangun Indonesia ke depannya.

Oleh: Frank X Wawolangi, peminat masalah pertahanan.***

Berita Terkait