DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

RENUNGAN: Mencari Hidup Sukses dan Bermakna

image
Ilustrasi orang yang sukses tapi juga bermakna.

ORBITINDONESIA.COM - Umur yang sering kali di jadikan ukuran sukses tidaknya seseorang adalah 40 tahun. Keadaan kita di usia 40 itu menentukan, apakah kita bisa disebut orang yang sukses atau tidak.

Buku "Half Time" tulisan Bob Buford memberikan pencerahan yang luar biasa bagi siapapun yang memasuki usia paruh baya atau 40 tahun. Kesimpulannya, Bob sangat sukses.

Sebagai CEO dari sebuah perusahaan TV kabel, tentu ia sukses dalam pekerjaan. Bob memiliki pernikahan yang harmonis. Bob juga di karunia anak yang luar biasa.

Baca Juga: Ratusan Ribu Warganet Serbu Akun Instagram Presiden Jokowi, Mau Ngucapin Selamat Ulang Tahun ke-62

Meski hampir mendapatkan semua yang ia dapatkan, ‎tetap ada saja yang mengganggu hatinya. Ia merasa ada yang kurang.

Berawal dari kegelisahan hatinya itu,‎ Bob melakukan ziarah batin bersama Tuhan,‎
hingga akhirnya ia menemukan bahwa masih ada satu hal lagi yang belum ia dapatkan.

Apa itu? ‎Kehidupan yang bermakna.

Apakah Kehidupan yang bermakna itu? Hidup bermakna bukan sekedar sukses, tetapi‎ juga hidup yang berarti bagi sesama.

Baca Juga: Bocoran lengkap 8 Judul Episode One Piece Live Action yang Ceritakan Perjalanan Kru Bajak Laut Monkey D Luffy

Berhasil tidaknya hidup kita, ‎bukan hanya di ukur dari pencapaian kita, tetapi‎ juga dari apakah hidup kita berarti untuk sesama.

Dari awal menciptakan manusia, ‎Tuhan sudah mensetting manusia dengan kebutuhan untuk berbagi dengan sesamanya.

Jika kebutuhan ini tidak dipenuhi, maka‎ manusia akan mengalami kegelisahan batin dan akan selalu merasa ada yang kurang dari hidupnya.

Amatilah orang sukses macam Bill Gates dan Warren Buffet. Pada akhirnya mereka lebih konsentrasi kepada yayasan sosialnya daripada bisnisnya. Mereka bahkan menyumbangkan sebagian besar kekayaannya untuk kemanusiaan.

Baca Juga: Jokowi Cabut Status Pandemi COVID 19, Ternyata Masih Ada Kasus Penularan, Segini Jumlahnya

Bagaimana dengan kita?‎ Evaluasilah kembali hidup kita.‎ Jangan hanya jadi sukses, tetapi‎ jadilah orang yang hidupnya bermakna.

Hidup kita menjadi berarti pada saat kita bersedia berbagi hidup dengan sesama. ***

 

 

Berita Terkait