ORBITINDONESIA.COM – Posisi politik yang diambil Jokowi saat ini, untuk tetap mengindikasikan dukungan pada Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto, dilakukan dengan sengaja sebagai kalkulasi politik.

Ada dua tujuan politik Jokowi. Pertama, untuk mencegah basis pendukung Ganjar dan Prabowo dibenturkan. Karena, jika keduanya berbenturan, ini akan memberi keuntungan pada Anies Baswedan.

Baca Juga: Bursa Transfer Liga 1: Resmi, Rizky Pellu CLBK dengan PSM Makassar

Kedua, Jokowi menjaga kemungkinan agar Ganjar dan Prabowo beserta partai pengusungnya bisa bekerja sama dalam pemerintahan mendatang, siapapun yang jadi pemenang pilpres 2024.

Baca Juga: Ketum GAPMMI: Ada Pihak yang Mencatut Nama Saya Dalam Isu Pelabelan BPA

Sementara itu, dalam derajat yang berbeda, pembelian pesawat tempur Mirage 2000 bekas menjadi beban politik pada  Prabowo, seperti isu Piala Dunia U20 yang membebani Ganjar.

Baca Juga: Ingin Berkebun Tapi Halaman Sempit, Ini Tips Budidaya Kangkung dengan Sistem Hidroponik

Tim sukses Prabowo sedang menimbang isu yang perlu diangkat untuk menutup kasus ini, yang dicurigai oleh sebagian pihak sebagai salah satu cara Prabowo mencari dana politik.

Baca Juga: Jelang Musim Baru, Luiz Diaz Kenakan Nomor 7 Milik James Milner

Di sisi lain, keputusan FIFA memilih Indonesia sebagai tuan rumah PD U17 merupakan hasil lobby pemerintah. Jika ini dilaksanakan akan meminimalisir kekecewaan masgibol (masyarakat gila bola).

Baca Juga: Kemenkumham DKI Gelar Diseminasi Penjaringan Calon Pemberi Bantuan Hukum, Ibnu Chuldun: Semangat Mengabdi

Dari aspek politik, Erick Thohir akan menjadi salah satu pihak selain Jokowi, yang mendapat apresiasi masgibol. Secara elektoral, Erick akan memberikan leverage lebih besar pada Ganjar daripada Prabowo, jika Erick dipilih jadi cawapres.***