DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Istri Nugroho: Sulitnya Mendefinisikan Kecantikan Filosofis

image
Artis Alia Bhatt. Ilustrasi kecantikan filosofis.

ORBITINDONESIA.COM - Kalau memulai dengan definisi mungkin kita akan kesulitan. Karena definisi memerlukan batasan yang ketat. Atau musti menggunakan kalimat yang logis. Memilih kalimat yang bisa diterima logika. Atau harus mengutip pakar bahasa untuk mendefinisikan apa itu kecantikan filosofis.
 
Bahkan perlu referensi holistik. Untuk menghendari kerumitan lebih baik kita bersandar pada pengertian saja. Tidak harus menjawab apa itu kecantikan filosofis. Orang bisa saja mengartikan kecantikan itu tidak dalam kurungan tubuh.
 
Tidak terjebak dalam kandang istilah: tua atau muda. Atau dalam rayuan seseorang yang hanya tunduk pada batasan fisik. Kecantikan filosofis adalah energi positif. Magnit yang mendorong sebuah aktivitas untuk keberlangsungan kehidupan.
 
 
Kecantikan filosofis adalah gerak fisika modern. Gerak alam yang senantiasa memilih harmoni. Maka kecantikan filosofis muncul dalam ide-ide tentang seni, bahkan juga dalam hitungan matematis.
 
Sebuah Magnit dari langit yang tidak terjerat dalam demensi waktu. Bukan pula dari pepatah yang mengatakan: Jeruk Purut Kelapa Tua. Makin keriput makin menderita.
 
Kecantikan filosofis membebaskan kita dari stereotip fisik, umur dan logika umum. Mana ada orang tua memancarkan seks appeal. Seorang nenek tidak bisa lagi dikatakan cantik, sebagaimana orang yang selalu terpesona yang muda. Yang ranum dan yang seksi.
 
Kecantikan filosofis terlontar ketika komunitas creator merayakan ulang tahun anggotanya, yang didominasi orang yang berusia kepala enam. Ada pula yang kepala lima, empat dan tiga.
 
 
Tetapi justru yang paling senior, yang paling banyak usianya memancarkan kecantikan filosofis.
Tentu saja ini subjektif. Tentu saja ini bukan rayuan. Tetapi Ini sebuah getaran dari hati yang berakal.
 
Nalar dari orang yang menganggap bahwa bahasa bisa memenjarakan pengertian. Dan barangkali sebuah impresi dari waktu yang abadi. Kontradiksi terus menerus yang berusaha ditundukkan dari puncak persabatan yang kreatif.***
.

Berita Terkait