DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Twitter Ancam Gugat Meta Karena Rilis Aplikasi Threads, Elon Musk: Persaingan Oke Saja, Tapi Tidak Curang

image
Twitter Ancam Gugat Meta Karena Rilis Aplikasi Threads

 

ORBITINDONESIA.COM - Twitter mengancam akan menggugat Meta, perusahaan yang didirikan oleh Mark Zuckerberg karena meluncurkan aplikasi terbarunya Threads.

Meta merupakan perusahaan yang menaungi aplikasi Facebook, Instagram hingga Whatsapp dimana pada hari Kamis, 6 Juli 2023 merilis aplikasi Thread yang memiliki fitur hampir sama dengan Twitter.

Mengetahui hal tersebut, pemilik platform Twitter, Elon Musk mengungkapkan kekesalannya lewat cuitan di akun Twitternya yang mengatakan kompetisi tidak masalah namun tidak dengan kecurangan.

Baca Juga: Inilah Perbedaan Threads dan Twitter yang Wajib Kamu Tahu sebelum Download Aplikasi Media Sosial yang Viral

“Competition is fine, cheating is not,” cuit Elon Musk.

Sebelumnya, Twitter sempat menghebohkan jagad dunia maya karena kebijakan barunya yang membatasi penggunanya dengan limit yang sangat terbatas.

Hal inilah yang diduga memicu Meta untuk berinovasi membuat aplikasi mirip Twitter yang bisa terhubung dengan Instagram.

Baca Juga: Karena Suatu Hal, PSIS Semarang Resmi Lepas David Rumakiek

Dengan pembatasan Twitter dan keluhan para penggunanya membuat Meta memanfaatkan momen tersebut sebagai peluang bisnis baru.

Ketika Twitter memilih untuk menerapkan sistem berbayar, justru Meta menawarkan fitur yang sama secara gratis.

Hal itu terungkap dalam surat dari pengacara Twitter Alex Spiro yang ditujukan kepada CEO Meta, Mark Zuckerberg.

Baca Juga: Harusnya Kemarau Tapi Masih Hujan, BMKG: Ada Gangguan Atmosfer di Jatim Selama Sepekan ke Depan

Terkait perilisan aplikasi Threads untuk aplikasi Instagram oleh Meta, Twitter mengancam akan menuntut perusahaan ini.

Spiro yang juga merupakan pengacara dan mitra Elon Musk di firma hukum Quinn Emanuel, mengklaim bahwa Meta mempekerjakan puluhan mantan karyawan Twitter untuk mengembangkan Threads.

Menurut pihak Twitter, banyak mantan pekerja masih memiliki akses ke rahasia bisnis Twitter dan informasi rahasia lainnya.

Baca Juga: Demonstrasi Warga Berujung Ricuh di Seruyan Kalimantan Tengah, Mobil Dinas Kapolres Jadi Korban

Hal ini mengakibatkan pihak Twitter geram dan mengancam akan mengambil tindakan hukum berupa "ganti rugi perdata dan hukuman".

Menanggapi surat tersebut, melalui direktur komunikasi Andy Stone, pihak Meta membantah tuduhan tersebut dalam sebuah postingan di Threads.

Andy Stone mengatakan bahwa tidak ada seorang pun di tim teknis Threads yang merupakan mantan karyawan Twitter.

Baca Juga: Jadwal, Link, dan Langkah Pendaftaran PPDB Jakarta 2023 untuk seluruh Siswa SMP, SMA dan SMK Indonesia

Meski pertarungan mulai sengit, namun pengguna kedua aplikasi tersebut mengungkapkan pengalaman mereka terkait penggunaan keduanya.

Sebagian orang mengatakan bahwa mereka lebih nyaman dengan Twitter namun sebagian lainnya masih mencoba untuk beradaptasi dengan aplikasi baru ini.***

Berita Terkait