DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Pedagang Protes Soal Biaya Layanan QRIS, Dokter Tirta Justru Rasakan Manfaatnya Meskipun Dipotong 0.7 Persen

image
Pedagang Protes Soal Biaya Layanan QRIS, Dokter Tirta Justru Merasakan Manfaatnya Meskipun Dipotong 0.7 Persen

 

ORBITINDONESIA.COM - Awal Juli lalu, pemerintah menetapkan biaya layanan QRIS sebesar 0.3 persen untuk pelaku usaha mikro, dan 0.7 persen untuk usaha kecil, menengah dan besar yang sebelumnya gratis hingga akhir Juni lalu.

Kenaikan ini pun memicu berbagai protes di kalangan pedagang akibat kebijakan biaya layanan QRIS sehingga banyak dari para pedagang yang lebih memilih menerima uang cash.

Namun berbeda dengan pelaku usaha lainnya, Dokter Tirta justru merasakan manfaat dari layanan QRIS yang menguntungkan tokonya meskipun potongan yang ia terima sebesar 0.7 persen.

Baca Juga: Persija Jakarta Perkenalkan Maciej Gajos Sebagai Pemain Baru Macan Kemayoran di Kompetisi BRI Liga 1

Dalam akun Twitternya, @tirta_cipeng, ia membagikan pengalamannya menggunakan layanan QRIS di tokonya yang ia anggap menguntungkan.

Dokter satu ini menjelaskan bahwa tokonya menggunakan layanan QRIS BCA, BNI, gopay dan Shopee Pay.

Menurutnya, setiap hari di akhir hari ia akan mendapat rekapan pembelian menggunakan layanan QRIS via email.

Baca Juga: Prediksi Skor Pekan Ketiga BRI Liga 1, Antara Persis Solo Melawan Borneo FC, Wajib Menang atau Terpuruk

Ketika ada konsumen yang menggunakan layanan QRIS, akan ada potongan di tokonya sebesar 0.7 persen dari setiap transaksi yang dilakukan pembeli.

Apa saja keuntungannya menurut Dokter Tirta?

Tokonya akan mendapat rekapan, sehingga meminimalisir penipuan atau kecurangan oleh karyawan.

Baca Juga: Profil Pierre Gruno, Artis Senior yang Kini Ditahan Polisi Akibat Tersandung Kasus Penganiayaan

Customer lebih senang dan tidak perlu menunggu lama karena ada alternatif pembayaran yang mudah.

Setiap email terkoneksi di ponsel dan komputer pribadi sehingga mempermudah pengecekan rekapan semua toko dengan cepat sehingga memudahkan pengawasan.

Dengan adanya QRIS, akan memudahkan pedagang sehingga tidak perlu mencari uang kembalian.

Baca Juga: Kisahkan Perjalanan Hidup Manusia, Inilah Makna Lengkap Lagu Terbaru Milik Tulus Berjudul Interaksi

Dengan beberapa keuntungan tersebut, Dokter Tirta mengaku biaya layanan sebesar 0.7 persen tersebut bukanlah masalah besar karena berkat adanya QRIS, benefit yang didapat tokonya luar biasa.

Ia memberikan contoh cabang toko miliknya di Tebet yang mendapat komplain terbanyak dari pelanggan, begitu ada QRIS keluhan pelanggan jadi berkurang karena mengurangi waktu tunggu.

Selain itu, customer yang melakukan transaksi delivery dan digital serta kepuasan pelanggan pun ikut meningkat.

Baca Juga: Perbaiki Kualitas Internet, Kementerian Kominfo Lakukan Refarming Pita Frekuensi Radio 2.1 GHz, Ini Manfaatnya

Keuntungan yang didapatnya pun kini naik hingga 7-11 persen pada periode Januari sampai Juni 2023.

Berkat data transaksi QRIS yang diterimanya, ia dan CTO perusahaannya jadi mengembangkan transformasi digital pada internal perusahaannya.

Selain itu, data QRIS ini juga memberikannya data tambahan sehingga bisa dilakukan double check dan meminimalisir kecurangan yang dilakukan karyawan.

Baca Juga: 5 Destinasi Wisata Sejarah Kota Yogyakarta yang Selalu Menarik untuk Dikunjungi

Menurutnya, bisnis jasa juga harus dinamis mengikuti perkembangan zaman, sehingga customer dapat bertransaksi dengan nyaman.

Jika seorang pebisnis terus menolak transformasi, maka cepat atau lambat usaha kalian akan perlahan-lahan bangkrut.

Apa yang membuat Dokter Tirta setuju dengan biaya layanan QRIS sebesar 0.7 persen?

Baca Juga: Istri Hamil Muda di Tangerang Selatan Jadi Korban KDRT, Ini Alasan Polisi Tidak Menahan Pelaku

Menurutnya, setiap transformasi dan layanan yang digunakan tentunya membutuhkan biaya agar QRIS terus berkembang dan berinovasi.***

Berita Terkait