DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Sekum Muhammadiyah: Generasi Z dan Milenial Memilih Tidak Beragama

image
Ilustrasi Generasi Z dan Milenial yang sebagian trennya memilih tidak beragama.

ORBITINDONESIA.COM - Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti menyatakan, di kalangan generasi Z dan Milenial, ada banyak yang memilih tidak beragama. Ini menjadi tren, ujarnya

Kata-kata itu diucapkannya dalam ceramah menyambut tahun baru Hijriah di Yogyakarta Generasi Z itu merujuk pada mereka yang lahir pada 1997 sampai 2012, alias berusia 9 sampai 26 tahun Sementara Milenial adalah kelahiran 1981-1996 dan berusia antara 27-42 tahun pada 2023

Mu’ti tidak menyampaikan pernyataan itu dengan nada marah. Ia justru menyerukan umat Islam yang lebih tua memperhatikan perkembangan corak keagamaan generasi Z ini secara seksama.

Baca Juga: Hujan Kartu Merah Warnai Kemenangan Bali United atas Madura United di Pekan ke 3 BRI Liga 1

Menurutnya, generasi Z dan juga generasi Milennial memiliki spiritualitas yang memang lebih rendah dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Mereka menganggap agama tidak terlalu diperlukan dalam kehidupannya.

Generasi ini tidak merasa agama itu perlu atau agama itu penting. Karena itulah sekarang muncul trend pada kalangan generasi muda untuk memilih tidak beragama.

Meskipun mereka mempercayai spiritualitas ke-Tuhanan, tetapi mereka enggan terikat dengan institusi agama manapun. Istilah kerennya, mereka cenderung agnostik.

Dengan kalimat sederhana, Abdul Mu’ti menyebut generasi Z ini “mencintai tapi tidak mau memiliki”. Di sisi lain, generasi muda ini lebih longgar dalam hubungan antar kawan, bahkan hubungan antar agama.

Baca Juga: Ramadhan Sananta Bawa Persis Solo Raih Kemenangan Perdana Atas Borneo FC di Pekan Ketiga BRI Liga 1

Mereka cenderung terbuka dan lebih menerima nilai-nilai universal, daripada nilai yang memisahkan mereka. Penerimaan terhadap perbedaan-perbedaan lebih tinggi di kelompok ini.

Mereka lebih cair, pergaulannya lintas batas. Kecenderungan sikap tersebut dapat dilihat dalam sikap tentang LGBT.

Mu’ti menyebut, kelompok generasi muda ini lebih mudah menerima perbedaan orientasi seksual tersebut, ketimbang kelompok atau tua. Karena itulah, Mu’ti menyarankan Muhammadiyah mengangkat isu spiritualitas generasi milenial sebagai isu nasional.

Saat ini dan ke depan, demografi penduduk Indonesia mayoritas adalah kelompok generasi Z dan Milenial. Sehingga masa depan bangsa ini digantungkan kepada mereka.***

Berita Terkait