DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Inilah Alasan Kuliner Seblak Khas Kabupaten Garut Layak Diusulkan Jadi Warisan Budaya

image
Inilah Alasan Kuliner Seblak Khas Kabupaten Garut Layak Diusulkan Jadi Warisan Budaya

ORBITINDONESIA.COM- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyatakan kuliner seblak layak diusulkan sebagai warisan budaya.

Lantas apa alasannya? Seperti diketahui, kuliner seblak banyak tumbuh di Kabupaten Garut dan Bandung, Jawa Barat.

Kuliner seblak layak jadi warisan budaya tidak benda karena sudah ada sejak lama dan tetap bertahan sampai saat ini.

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Baca Juga: Daftar Lagu Enak dari Band The 1975 yang Batal Konser di Jakarta karena Dukung LGBT

Kepala Sub Bagian Tata Usaha Direktorat Pelindungan Kebudayaan pada Kemendikbudristek, Rusmiati mengatakan, memang banyak yang menyebut Seblak dari Kabupaten Garut. Tapi banyak pula yang menyebut dari Bandung.

"Kalau di Garut itu, banyak sebenarnya warisan budaya kita, misalkan ini yang lagi ramai kuliner seblak, itu dari Bandung apa Garut, harus ada kajian, dan bisa diusulkan sebagai warisan budaya," kata Rusmiati, dikutip dari Antara, Minggu 23 Juli 2023.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

Ia menyatakan kuliner seblak sudah ada sejak lama yang dikabarkan menjadi tradisi masyarakat memasak kerupuk basah dengan bumbu rempah-rempah khas yang sampai saat ini masih terjaga dengan baik dan terus berkembang di masyarakat.

Baca Juga: HOT, We the Fest Batalkan Penampilan The 1975 di Jakarta usai Tersandung Kontroversi LGBT di Malaysia

Terkait asal mula daerahnya itu, kata dia, harus dikaji, jika ada di beberapa daerah misalkan dari Garut dan Bandung, maka bisa diusulkan menjadi kuliner daerah tingkat provinsi sebagai warisan budaya tak benda dari Provinsi Jawa Barat.

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

"Kalau misalkan inisiatornya Garut dengan Bandung, maka bisa ditarik menjadi Provinsi Jawa Barat, maka silakan usulkan bagaimana sejarah seblak itu," kata Rusmiati.

Ia menyampaikan untuk mengusulkan kuliner seblak sebagai warisan budaya maka harus memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan, di antaranya sejarah atau ada cerita tentang seblak.

Baca Juga: KEREN, Inilah Penampakan Pertama Gear 5 Monkey D Luffy di Anime One Piece untuk Hajar Kaido di Wanokuni

Baca Juga: Yasonna H Laoly Dampingi Megawati Soekarnoputri Selama Jadi Juri Jayed Award 2023 di Roma

Selanjutnya, kata dia, harus ada dokumen pendukung lainnya, misalkan foto, video atau bukti-bukti fisik maupun saksi yang bisa menguatkan tentang kuliner seblak sebagai karya anak bangsa dengan cita rasa khas tersendiri.

"Sejarahnya bagaimana seblak ini, apakah seblak ini original seperti itu, karena ini kekayaan sektor kuliner keterampilan masyarakat dalam menciptakan makanan," katanya.

Ia menyampaikan untuk mengusulkan kuliner seblak itu harus dilakukan secara komunitas atau kelompok yang bisa mempertanggungjawabkan seluruh dokumen maupun data tentang seblak tersebut.

Baca Juga: Jadi Juri Zayed Award 2024, Megawati Diwawancarai Radio Vatikan

Setelah data penunjang seblak sebagai warisan budaya tidak benda sudah lengkap, kata dia, maka bisa diusulkan ke pemerintah daerah, kemudian provinsi, sampai berikutnya dikaji di tingkat nasional untuk memutuskan sebagai warisan budaya tak benda.

"Berangkatnya harus dari usulan komunitas melalui dinas, komunitas pengusul yang bertanggung jawab terhadap data, ada beberapa kajian penilaian satu, dua, tiga, lalu ada sidang penetapan warisan budaya tak benda," katanya.

Ia berharap adanya semua pihak berperan menjaga warisan budaya di Indonesia maka akan menjaga nilai-nilai budaya yang akhirnya bisa terus diketahui oleh setiap generasi yang akan datang.

Baca Juga: Dugaan Operasi Tangkap Tangan Gubernur Abdul Gani Kasuba, KPK Gelandang 3 Pejabat Maluku Utara ke Jakarta

Ia berharap pemerintah daerah juga bisa mendeteksi tentang kearifan lokal di daerahnya untuk tetap dijaga, dan dikembangkan agar memberikan manfaat bagi kehidupan masyarakat.

"Harapan saya dengan sosialisasi ini masyarakat bisa lebih tahu aneka ragam warisan budaya, apa yang harus kita lakukan untuk menjaga dan mewariskan," demikian Rusmiati***

Berita Terkait