DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

KISAH HIKMAH: Guru dan Murid yang Mencuri Arloji Temannya

image
Ilustrasi arloji yang dicuri murid dari temannya, dan sang guru menggeledah tiap muridnya.

ORBITINDONESIA.COM - Seorang lelaki tua yang mantan guru bertemu dengan seorang pemuda, yang bertanya: "Apakah bapak ingat saya?" Dan orang tua itu mengatakan, "tidak."

Kemudian pemuda itu mengatakan kepada bapak itu bahwa si pemuda dulu adalah muridnya. Dan guru itu pun bertanya: "Apa yang kamu lakukan, apa yang kamu lakukan dalam hidup?"

Pemuda itu menjawab: "Yah, aku menjadi seorang guru." "Aah, seberapa bagus, seperti aku?” tanya orang tua atau guru itu.

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Baca Juga: Agung Wibawanto: Indonesia Menjadi Negara Paling Positif di Dunia, Patahkan Narasi Perubahan

"Baiklah. Nyatanya, saya menjadi seorang guru karena Anda menginspirasi saya untuk menjadi seperti Anda,” jawab si pemuda.

Orang tua itu, penasaran, bertanya kepada pemuda itu pada waktu berapa dia memutuskan untuk menjadi seorang guru.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

Dan pemuda itu menceritakan kepadanya kisah berikut:

“Suatu hari, seorang teman saya, juga seorang siswa, datang dengan jam tangan baru yang bagus, dan saya memutuskan untuk menginginkannya. Saya mencurinya, saya mengambilnya dari sakunya.

Tak lama kemudian, teman saya melihat arlojinya hilang dan langsung mengadu ke guru kami, yaitu kamu.

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

Baca Juga: Mencoba Memahami Heboh Pernikahan Anjing Senilai Rp 200 Juta

Kemudian Anda berbicara kepada kelas dengan mengatakan, "Jam tangan siswa ini dicuri selama kelas hari ini. Siapa pun yang mencurinya, tolong kembalikan."

Saya tidak mengembalikannya karena saya tidak mau. Anda menutup pintu dan menyuruh kami semua berdiri dan membentuk lingkaran. Anda akan menggeledah saku kami satu per satu sampai arloji itu ditemukan.

Baca Juga: Yasonna H Laoly Dampingi Megawati Soekarnoputri Selama Jadi Juri Jayed Award 2023 di Roma

Namun, Anda menyuruh kami untuk menutup mata, karena Anda hanya akan mencari arlojinya jika mata kami semua tertutup. Kami pun melakukan seperti yang diperintahkan.

Anda menggeledah dari saku ke saku lain, dan ketika Anda merogoh saku saya, Anda menemukan arloji itu dan mengambilnya. Anda terus menggeledah saku semua orang, dan setelah selesai Anda berkata 'buka matamu. Kami menemukan arlojinya.’

Baca Juga: VIRAL, Acara Haul Akbar Walisongo di Masjid Istiqlal Jakarta 29 Juli 2023

Baca Juga: Jadi Juri Zayed Award 2024, Megawati Diwawancarai Radio Vatikan

Anda tidak memberi tahu saya dan Anda tidak pernah menyebutkan episode itu. Anda juga tidak pernah mengatakan siapa yang mencuri arloji itu. Hari itu Anda menyelamatkan harga diriku selamanya. Itu adalah hari paling memalukan dalam hidupku.

Tapi ini juga hari dimana aku memutuskan untuk tidak menjadi pencuri, orang jahat, dll. Kamu tidak pernah mengatakan apa-apa, bahkan tidak memarahiku atau membawaku ke samping untuk memberiku pelajaran moral.

Saya menerima pesan Anda dengan jelas. Berkat Anda, saya mengerti apa yang perlu dilakukan oleh seorang pendidik sejati. Apakah Anda ingat episode ini, profesor?

Baca Juga: Dugaan Operasi Tangkap Tangan Gubernur Abdul Gani Kasuba, KPK Gelandang 3 Pejabat Maluku Utara ke Jakarta

Profesor tua itu menjawab, 'Ya, saya ingat situasi dengan arloji curian, yang saya cari di saku semua orang. Saya tidak mengingat Anda, karena saya juga memejamkan mata sambil melihat.’

Inilah inti dari pengajaran:
Jika untuk mengoreksi kesalahan Anda harus mempermalukan seseorang; berarti kamu tidak tahu cara mengajar". ***

Berita Terkait